Logo Header Antaranews papua

DLH Jayapura harap masyarakat adat pioner jaga ekosistem Cycloop

id Pemkab Jayapura,Banjir Bandang Sentani,CAP Cycloop,Papua

Image Print
DLH Jayapura harap masyarakat adat pioner jaga ekosistem Cycloop

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura Abdul Rahman Basri saat menanam pohon di kawasan CAP Cycloop (ANTARA/Yudhi Efendi)

Supaya manusia lebih sadar mencintai alam
Sentani (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jayapura, Papua mengharapkan masyarakat adat menjadi pioner menjaga ekosistem Cagar Alam Pegunungan (CAP) Cycloop.

Peringatan lima tahun bencana banjir bandang Sentani 16-3-2019-16-3-2024 dilakukan dengan penanaman berbagai macam pohon di kawasan Cagar Alam Pegunungan (CAP) Cycloop pada Sabtu 16 Maret 2024.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura Abdul Rahman Basri di Sentani, Sabtu mengatakan segala perkara yang terjadi di atas bumi merupakan peringatan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

"Sebagai umat beragama tentu kita sepakat bencana alam merupakan peringatan dari Tuhan supaya manusia lebih menghargai dan mencintai alam," katanya.

Menurut Rahman, teguran berupa banjir bandang supaya manusia tidak boleh melakukan pengErusakan di kawasan CAP Cycloop secara terus-menerus.

"Jangan menganggap Cycloop hanya sebuah gunung, tetapi harus sadar di dalam gunung itu terdapat makhluk hidup ciptaan Tuhan yang perlu mendapat perhatian dan perlindungan," ujarnya.

Dia menjelaskan Cycloop merupakan sumber air utama bagi masyarakat Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura dan Keerom serta sebagai penyumbang air utama bagi Danau Sentani.

"Generasi muda saat ini khususnya pemuda adat pemilik ulayat Cycloop untuk dapat menjaga ekosistem yang ada di Cycloop dengan tidak mengizinkan siapapun melakukan aktivitas berkebun maupun pertanian di atasnya.

Dia menambahkan ketika CAP Cycloop tidak dijaga maka saat hujan deras akar-akar pohon tidak dapat menahan air yang turun dari atas ke daerah lebih rendah.

"Oleh sebab itu pohon sangat perlu ada di kawasan itu supaya dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan salah satunya banjir," ujarnya.

Bencana banjir bandang itu menewaskan ratusan nyawa, ribuan masyarakat kehilangan harta benda, rumah tertimbun material pasir, lumpur sehingga menjadi perhatian pemerintah pusat bahkan dunia.
Pewarta :
Editor: Muhsidin
COPYRIGHT © ANTARA 2024

Berita Terkait