Sentani (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Diskop dan UMKM) Kabupaten Jayapura meningkatkan sumber daya manusia (SDM) orang asli Papua (OAP) di bidang kuliner.
Dinas Koperasi dan UMKM menggelar pelatihan pembuatan kerupuk sagu, abon, sosis dan bakso bagi pelaku UMKM di empat distrik pada Selasa.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jayapura Hariyanto di Sentani, Selasa mengatakan pelatihan ini diikuti 15 peserta dari empat kelompok pelaku UMKM yang berasal dari Distrik Unurum Guay, Depapre dan Sentani.
“Potensi sumber daya alam (SDA) di Kabupaten Jayapura yang begitu luar biasa dan bisa diolah untuk kuliner bagi pelaku usaha diantaranya di Distrik Sentani ada Danau Sentani yang menghasilkan banyak ikan tawar di danau, sehingga dari potensi ikan tawar Danau Sentani bisa dibuat abon, sosis dan juga bakso ikan,” katanya.
Menurut Hariyanto, sedangkan di Distrik Depapre ada laut, sehingga potensi hasil tangkapan ikan lautnya juga banyak yang bisa dibuat bakso ikan dan abon ikan, sementara di Distrik Unurum Guay banyak hutan sagunya turunan dari olahan sagu juga sudah bisa dibikin kerupuk sagu yang selama ini orang belum tahu dan rasa kerupuk sagu sendiri memang lebih enak dibanding kerupuk pada umumnya.
"Dari pelatihan ini, kami harap kepada 15 peserta dari empat kelompok usaha yang ada di tiga distrik ini dapat mengikutinya dengan baik, sehingga selesainya pelatihan ini mereka bisa berkreasi dalam membuat olahan seperti kerupuk sagu, sosis, abon dan bakso ikan," ujarnya.
Dia menjelaskan berbagai potensi sumber daya alam yang disediakan untuk masyarakat Kabupaten Jayapura bisa dikelola dengan baik dan mampu meningkatkan perekonomian keluarga maupun membantu pengembangan dalam usaha yang mereka tekuni, serta mampu menciptakan tenaga kerja baru.
“Kami harap kegiatan pelatihan yang digelar selama tiga hari ini dapat berjalan dengan lancar dan maksimal hingga selesainya pelatihan ini empat kelompok ini dapat menularkan ilmu yang didapatnya selama mengikuti pelatihan kepada kelompok usaha lainnya,” katanya.
Dia menambahkan pihaknya tidak hanya memberikan tetapi bantuan alat pendukung usaha, baik itu alat mencetak bakso, alat membuat abon, alat membuat sosis dan juga kerupuk sagu.
“Harapannya supaya dalam menjalankan usahanya lebih mudah dan tidak konvensional lagi karena jika dijalankan usaha dibantu dengan alat yang modern, tentunya akan mempermudah dalam proses produksinya, baik secara hasilnya bisa lebih banyak dan juga menghemat waktu dalam pembuatannya,” ujarnya.