Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Provinsi Papua Tengah menggelar pelatihan internal guna meningkatkan kompetensi personel laboratorium pada instansi setempat.
Kepala Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Provinsi Papua Tengah Ferdi melalui keterangan tertulis di Timika, Jumat, mengatakan ada tiga materi yang diikuti oleh para personel laboratorium pada pelatihan internal ini.
"Ketiga materi tersebut yakni pedoman penyelenggaraan uji banding HA/HI AI dan RBT Brucellosis, deteksi dan identifikasi cendawan peronospora manshurica pada kedelai dan metode sampling dan identifikasi phenacoccus maniholi pada singkong," katanya.
Menurut Ferdi, pelatihan internal ini berlangsung selama dua hari, dan dipusatkan di kantor induk dan Laboratorium Karantina Papua Tengah, dan dihadiri oleh seluruh Pegawai Karantina Papua Tengah dan Perwakilan Pegawai unit pelaksana teknis (UPT) se-wilayah Papua.
"Kegiatan ini menghadirkan narasumber Yani Dawy selaku Analis Perkarantinaan Tumbuhan (APT), dan APT Dokter Hewan Karantina Ahli Muda Lidwina Nastassya," ujarnya.
Dia menjelaskan Laboratorium Karantina Papua Tengah telah menerapkan sistem Manajemen Mutu Laboratorium ISO 17024:2917 dimana terdapat dua bagian laboratorium yakni karantina hewan dan tumbuhan.
"Kami berterima kasih atas semangat dan partisipasi yang sangat tinggi dari para peserta, terbukti dengan adanya interaksi aktif narasumber dan peserta, baik dalam proses tanya jawab maupun diskusi," katanya.
Dia menambahkan pihaknya berharap pelatihan internal ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan kompetensi personel Karantina Wilayah Papua dan Papua Tengah.
"Mari terus kita tingkatkan kompetensi diri melalui pelatihan seperti ini, dan dapat dipraktikkan pada bidang kerja dan tugas masing-masing personel," ujarnya.