Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengatakan akan melakukan karantina terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Cina terkait dengan wabah virus corona di daerah itu saat mereka tiba di Tanah Air.
"Kita akan persiapkan semuanya jika seandainya mereka pulang. Kesiapan tersebut nantinya disesuaikan dengan proses evakuasi yang dilakukan," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Anung Sugihantono di Jakarta, Kamis.
Sebelum melakukan karantina, ia menjelaskan para WNI yang akan dipulangkan tersebut nantinya dikelompokkan menjadi dua yakni "people under observation" atau orang dalam pemantauan dan "suspect" atau orang dengan pengawasan.
"Kalau dalam proses evakuasi dari Wuhan kita bisa dalam satu pesawat semuanya, maka mulai dari pesawat sudah mulai dikelompokkan," katanya.
Menurutnya, langkah tersebut dinilai akan memudahkan proses-proses selanjutnya yang harus dilalui oleh WNI dari Wuhan tersebut.
Sebagai contoh, ujar dia, bagi mereka yang pulang dalam keadaan sehat atau tidak menunjukkan gejala terindikasi virus corona, maka mereka akan dititipkan di tempat tertentu misalnya asrama haji atau lain sebagainya nanti.
Nantinya, mereka yang dikarantina hanya dibatasi untuk tidak boleh berinteraksi dengan orang lain selama satu kali masa inkubasi. Hal itu untuk benar-benar memastikan keadaan mereka dalam kondisi tidak terinfeksi virus corona.
"Untuk masa inkubasi itu masih ada dua pendapat, yakni ada yang sampai 14 hari dan ada pula sampai 10 hari. Yang pasti berkisar itu," ujar dia.
Di sisi lain, untuk para WNI yang pulang dengan menunjukkan sejumlah gejala sakit maka akan dikategorikan sebagai suspect. Terkait hal itu mereka harus masuk dalam ruang isolasi untuk penanganan lebih lanjut.
Ia menjelaskan isolasi berarti mereka akan berada di ruangan khusus dan dirawat dengan cara khusus, termasuk terus dilakukan pemantauan selama 24 jam, antara lain terkait dengan suhu tubuh, darah, dan napas.
Secara umum, pemerintah Indonesia saat ini sedang berupaya mengevakuasi 243 WNI dari Wuhan dalam rangka melindungi warga negara dari sebaran virus corona.
Sejauh ini, keseluruhan WNI di Wuhan dalam keadaan sehat berdasarkan informasi dari Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT). Mereka juga telah diberikan masing-masing 280 yuan dari Kementerian Luar Negeri untuk memenuhi kebutuhan hidup selama seminggu ini.
"Kami juga sudah mengirim 5.000 masker ke Wuhan pada Selasa (28/1) dengan agen pengiriman lokal. Sisanya 5.000 lagi diupayakan sudah sampai Jumat (31/1)," ujarnya.
Berita Terkait
Dinkes Biak miliki 90 vaksinator layani vaksinasi COVID-19 selama Lebaran
Selasa, 3 Mei 2022 17:50
Penyerang Barcelona Luuk de Jong positif infeksi COVID-19
Sabtu, 2 April 2022 19:34
Australia mendekati puncak infeksi Omicron
Sabtu, 15 Januari 2022 19:51
Tiga pemain Barcelona dinyatakan positif COVID-19
Rabu, 29 Desember 2021 21:48
Alaba dan Isco menjadi pemain Real Madrid terbaru yang positif COVID-19
Rabu, 22 Desember 2021 3:42
Kenali kecemasan akademik pada anak dan tips mengatasinya
Senin, 22 November 2021 10:28
Satgas: Papua tertinggi angka kasus aktif harian COVID-19
Selasa, 16 November 2021 19:16
Anak gajah terjerat belalai Aceh Jaya akhirnya mati
Selasa, 16 November 2021 13:19