Biak (ANTARA) - Akademisi Universitas Cenderawasih Jayapura, Prof Nomensen Mambraku, menyebut pelaksanaan kembali Ujian Nasional (UN) bagi siswa kelas IX SMP dan kelas XII SMA/SMK merupakan tes terakhir untuk menguji kemampuan dalam memahami ilmu yang diajarkan di sekolah.
"UN ditiadakan di sekolah selama penerapan Kurikulum Merdeka Belajar sehingga penilaian akhir untuk prestasi dan kemampuan siswa tak lagi lewat Ujian Nasional," ujar Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia Provinsi Papua itu di Biak, Rabu, menanggapi wacana kembali digelarnya UN.
Ia mengaku selain untuk menguji kemampuan siswa, UN juga dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan nasionalisme dan keindonesiaan siswa.
Prestasi dan keberhasilan siswa dalam pendidikan harus lewat penilaian akhir, supaya bisa mengukur kemampuan anak dalam memahami mata pelajaran yang diujikan di UN.
Disinggung ketika UN digelar lagi akan menambah beban anggaran pemerintah, menurut Nomensen, hal ini tidak masalah.
Dia menilai anggaran yang harus dikeluarkan pemerintah untuk menyelenggarakan UN sebagai sesuatu yang wajar karena bagian dari proses pembelajaran sekolah.
UN digelar lagi, maka konsekuensinya harus menyiapkan biaya untuk cetak soal ujian dan kelengkapan ujian.
"Ya adanya biaya tambahan yang keluar saat UN berlangsung hal demikian wajar-wajar saja, karena itulah bagian dari proses pendidikan di Indonesia," ujarnya.
Berita Terkait
Akademisi Uncen: Libatkan masyarakat adat bangun food estate di Tanah Papua
Rabu, 13 November 2024 18:46
Akademisi harap food estate Merauke tak melanggar kawasan konservasi
Selasa, 12 November 2024 18:49
Akademisi Uncen temukan 87 spesies kupu-kupu di Keerom Papua
Sabtu, 12 Oktober 2024 0:00
Akademisi Uncen Prof Elsyan: daya beli turun dapat sebabkan pengangguran
Kamis, 10 Oktober 2024 17:28
Akademisi Uncen: penyelenggara pemilu di Tanah Papua harus independen
Jumat, 4 Oktober 2024 9:04
Akademisi Uncen: Jayapura butuh pemimpin yang muda
Sabtu, 23 Maret 2024 19:01
Akademisi Uncen: Sosok calon kepala daerah Papua harus visioner
Kamis, 21 Maret 2024 23:39
Akademisi Uncen: Perempuan Papua era otsus alami kemajuan
Senin, 11 Maret 2024 12:02