Wamena (ANTARA) - Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan mendorong tiga bidang prioritas pembinaan pada 2025.
Kepala Disorda Kabupaten Jayawijaya Fatah Yassin di Wamena, Selasa, mengatakan tiga bidang prioritas di antaranya olahraga, kepemudaan dan kepramukaan.
“Tiga bidang ini telah disusun dalam rencana kerja dinas kami pada tahun ini,” katanya.
Menurut dia, ketiga bidang olahraga, kepemudaan dan kepramukaan sudah dianggarkan sesuai rencana kerja pada 2025.
Meskipun begitu, dia tidak memungkiri masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di antaranya dalam meningkatkan sarana dan prasarana atau sarpas.
“Sarpas kepemudaan dan keolahragaan masih sangat minim di Kabupaten Jayawijaya, tetapi kami terus berkomitmen untuk meningkatkan ketiga bidang itu,” ujarnya.
Dia menjelaskan pengurus kabupaten (Pengkab) cabang olahraga (cabor) yang telah habis pengurusannya tidak memperpanjang.
“Ini juga salah satu penghambat pembinaan olahraga di sini,” karena Pengkab yang sudah dibentuk terkadang susah melakukan pembinaan olahraga disebabkan sarpasnya tidak ada,” katanya.
Dia mencontohkan di Kabupaten Jayawijaya belum ada lintasan lari yang berstandar nasional maupun internasional sehingga pembinaan olahraga khususnya atletik agak susah.
“Biasanya pembinaan olahraga lari jarak jauhnya di jalan raya dan ini sebenarnya tidak memenuhi standar dan membahayakan keselamatan mereka,” ujarnya.
Dia menambahkan soal ketenagaan pun seperti pelatih, wasit belum memiliki sertifikasi, dan ini juga salah satu penghambat pembinaan olahraga di sini.
“Kalau mau jujur anak-anak Jayawijaya yang berprestasi itu mereka tidak dibina di sini melainkan dari luar karena kekurangan sarpas itu,” katanya.
Dia menegaskan dari semua kekurangan itu saat ini pemerintah secara perlahan sedang membangun semua fasilitas olahraga.
“Kami contohkan Stadion Pendidikan dan Gor Wamena sementara dibangun oleh pemerintah provinsi, nanti kemudian kami akan menerima manfaat dari pembangunan itu untuk pembinaan olahraga berkelanjutan ke depan,” ujarnya.
Biaya pembangunan Gor Wamena saat itu dianggarkan Pemkab Jayawijaya sebesar Rp26 miliar, kekurangan anggaran maka pembangunan lanjutan didukung oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua.