Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua menyebut, pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) perempuan orang asli Papua (OAP) perlu dibekali literasi digital supaya dapat membuka peluang ekonomi dalam mengembangkan produksi usahanya.
"Literasi digital sangat penting diberikan kepada pelaku usaha perempuan orang asli Papua dalam upaya memperluas dan meningkatkan pengembangan usahanya di era teknologi digital," harap Wakil Bupati Biak Numfor Jimmy CR Kapissa di Biak, Sabtu.
Dia mengatakan, literasi digital bagi perempuan pelaku usaha OAP untuk memberdayakan mereka dalam berbisnis dan berbagai aspek kehidupan.
Kemampuan literasi digital untuk perempuan, kata Jimmy, supaya dapat mengakses informasi serta berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi digital.
Bahkan dengan pengetahuan literasi digital, lanjut dia, untuk membekali diri pelaku usaha perempuan OAP untuk bisa intensif memasarkan produk usahanya secara dalam jaringan (online)
"Perempuan pelaku UMKM OAP harus juga bisa memanfaatkan kemajuan teknologi digital sehingga dapat bersaing dalam menawarkan dagangannya," katanya.
Sementara itu, kelompok kerja perempuan Majelis Rakyat Papua (MRP) melakukan pengawasan terhadap pemanfaatan dana otonomi khusus Papua (Otsus) terhadap pemberdayaan ekonomi pelaku usaha mikro kecil menengah bagi perempuan OAP.
Ketua Tim Saereri Pokja Perempuan MRP Bertha Ronsumbre menegaskan, pemberdayaan ekonomi terhadap pelaku usaha UMKM perempuan OAP perlu senantiasa dilakukan pemerintah daerah.
"Termasuk perlindungan terhadap hasil komoditi lokal yang dihasilkan perempuan orang asli Papua," harapnya.

