Kapten Parhat Limi, meninggal setelah pesawat DHC4 PK-SW turbo Caribou yang dipilotinya hancur berkeping-keping setelah menghantam punggung gunung pada ketinggian 12.800 kaki dpl di perbatasan Distrik Jila Kabupaten Mimika dengan Ilaga Kabupaten Puncak pada Senin (31/10) pagi. Saat itu, pesawat naas milik Pemkab Puncak tersebut tengah dalam perjalanan dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Bandara Aminggaru Ilaga. Dalam penerbangan itu, Kapten Pilot Parhat Limi ditemani Copilot R Fendy Ardianto (38), mekanik Steven David Basari (35) dan FOO Endri Baringin Sakti P (40). Seluruh kru pesawat ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia oleh tim Emergency Respons Grup (ERG) PT Freeport Indonesia pada Selasa (1/11) pagi. (Foto: Istimewa)