Peneliti datangkan mesin pengola mie sagu
"Ada empat unit mesin pengolaan mie sagu/expluder yang kami datangkan dan akan diserahkan ke masyarakat khususnya kelompok usaha yang sudah lama dibina, untuk digunakan,"
Jayapura (Antara Papua) - Peneliti dari Universitas Cenderawasih Jayapura I Made Budi mendatangkan mesin pengelola mie sagu dan makaroni yang juga bahannya dari sagu.
"Ada empat unit mesin pengolaan mie sagu/expluder yang kami datangkan dan akan diserahkan ke masyarakat khususnya kelompok usaha yang sudah lama dibina, untuk digunakan," ujar I Made Budi, di Jayapura.
Dia mengatakan, keempat unit mesin itu diperuntukan untuk kelompok usaha di Jayapura, kelompok usaha di Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura kemudian satu mesin di Papua Barat.
"Kalau tahun depan, rencananya banyak mesin yang didatangkan kalau untuk Papua Barat ada enam belas kabupaten yang rencananya nanti dapat," ujar dia.
Menurut dia, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melatih salah satu kelompok usaha dari Kampung Skouw, Distrik Muara Tami mengenai cara penggunaan mesin mie sagu tersebut.
"Rencananya, pelatihan kepada kelompok usaha dari Kampung Skouw dilakukan kalau mesin pembuat mie-nya sudah tiba, mesin itu didatangkan dengan menggunakan pesawat," katanya.
Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam itu mengatakan, kelompok usaha yang lebih banyak ingin mengelola mie dari sagu dari Kabupatan Jayapura dan Kampung Skouw, Distrik Muara Tami.
"Pengolaan mie sagu, spageti dan makaroni tinggal pengolaannya saja dari masyarakat dengan menggunakan mesin tersebut," tambah dia. (*)
"Ada empat unit mesin pengolaan mie sagu/expluder yang kami datangkan dan akan diserahkan ke masyarakat khususnya kelompok usaha yang sudah lama dibina, untuk digunakan," ujar I Made Budi, di Jayapura.
Dia mengatakan, keempat unit mesin itu diperuntukan untuk kelompok usaha di Jayapura, kelompok usaha di Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura kemudian satu mesin di Papua Barat.
"Kalau tahun depan, rencananya banyak mesin yang didatangkan kalau untuk Papua Barat ada enam belas kabupaten yang rencananya nanti dapat," ujar dia.
Menurut dia, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melatih salah satu kelompok usaha dari Kampung Skouw, Distrik Muara Tami mengenai cara penggunaan mesin mie sagu tersebut.
"Rencananya, pelatihan kepada kelompok usaha dari Kampung Skouw dilakukan kalau mesin pembuat mie-nya sudah tiba, mesin itu didatangkan dengan menggunakan pesawat," katanya.
Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam itu mengatakan, kelompok usaha yang lebih banyak ingin mengelola mie dari sagu dari Kabupatan Jayapura dan Kampung Skouw, Distrik Muara Tami.
"Pengolaan mie sagu, spageti dan makaroni tinggal pengolaannya saja dari masyarakat dengan menggunakan mesin tersebut," tambah dia. (*)