Timika (Antara Papua) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, segera meluncurkan program Mimika Sehat yaitu program pelayanan kesehatan paripurna mulai dari tingkat Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di wilayah terpencil hingga di Kota Timika.
Sekretaris Dinkes Mimika Raynold Ubra di Timika, Sabtu, mengatakan Dinkes Mimika tengah merekrut tenaga perawat, bidan hingga dokter untuk ditempatkan di Puskesmas terpencil untuk melayani kesehatan warga setempat.
"Meskipun anggaran masih terbatas, tapi kami harus menentukan skala prioritas. Kami akan segera merekrut tenaga dokter, medis dan para medis," jelas Raynold.
Menurut dia, kenyataan hingga sekarang tidak semua Puskesmas di wilayah pedalaman dan pesisir Mimika terisi dengan tenaga dokter.
Tim Mimika Sehat yang nanti direkrut, katanya, akan mendapatkan penugasan khusus yaitu harus tinggal di tempat tugas untuk melayani masyarakat yang sakit.
Dengan demikian, jumlah pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit semakin berkurang lantaran pelayanan kesehatan warga sampai di kampung-kampung pedalaman dan pesisir pantai.
"Untuk setiap Pustu, kami akan tempatkan masing-masing dua tenaga bidan dan satu orang perawat. Untuk tenaga perawat, kami akan prioritaskan laki-laki 70 persen karena mereka harus siap ditempatkan di pedalaman," jelasnya.
Ke depan, kata Raynold, Dinkes Mimika akan rutin melakukan monitoring ke setiap Puskesmas dan Pustu guna memastikan petugas yang mereka tempatkan benar-benar berada di tempat tugas untuk melayani masyarakat.
"Dengan dukungan dana Otsus Papua, setiap bulan kami akan jemput mereka. Masalah gaji, ongkos transportasi dan lain-lain akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah," ujarnya.
Ada lima program wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap Puskesmas dan Pustu di wilayah pedalaman Mimika yaitu promosi preventif berupa kunjungan rutin ke rumah-rumah penduduk untuk melakukan penyuluhan kesehatan.
Selanjutnya melatih masyarakat setempat agar selalu membiasakan diri mencuci tangan dan tidak membuang kotoran sembarangan agar terhindar dari penyakit-penyakit menular seperti diare, ispa, malaria, tuberculosis, HIV-AIDS, Infeksi Menular Seksual (IMS) dan lainnya.
Petugas kesehatan juga diberi kewenangan untuk melakukan deteksi awal kehamilan pada wanita-wanita usia subur di wilayah tugas masing-masing dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
"Kalau memang di kampung-kampung terpencil tidak ada fasilitas memadai untuk tempat persalinan, maka kami akan sewa rumah penduduk untuk dijadikan rumah singgah persalinan.
Raynold mengatakan program Mimika Sehat tersebut sudah mencakup layanan kesehatan paripurna mulai dari pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan dan kesehatan perorangan.
"Kami harapkan mulai 2017 ini pelayanan kesehatan sampai di kampung-kampung terpencil di pedalaman dan pesisir Mimika sudah bisa berjalan maksimal. Dari 18 standar pelayanan minimal (SPN) yang ditetapkan Kementerian Kesehatan, minimal semua Puskesmas dan Pustu sudah bisa menjalankan 12 SPN," ujarnya. (*)