Jayapura (Antara Papua) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua menyatakan sekitar 137 warga di sekitar Kampung Yoboi, Sentani, Kabupaten Jayapura, terserang berbagai penyakit pascabanjir akibat meluapnya air Danau Sentani.
"Jadi total warga yang terserang berbagai penyakit pascabanjir di Kampung Yoboi saja itu ada sekitar 137 pasien, dengan berbagai umur mulai dari bayi balita sampai kepada usia lanjut," kata Kepala Seksi Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Papua, Yamamoto Sasari di Jayapura, Selasa.
Menurut dia, kebanyakan warga yang datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di posko kesehatan yang dibuka oleh Dinkes Papua bersama Dinkes Kabupaten Jayapura di Kampung Yobi itu terserang penyakit Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), kulkus, malaria, kulit, mah, luka-luka, anemi, rabies, dan sakit kepala.
"Penyakit yang kami jumpai sangat tinggi yaitu sakit kepala mungkin karena stres, karena air Danau Sentani yang belum turun-turun jadi situasi ini membuat mereka mulai merasakan sejak November 2016," ujarnya.
Umumnya warga yang terkena penyakit kulit karena kebanyakan mereka langsung mengkonsumsi air ke danau, semisal mandi di danau, segala macam aktivitas menggunakan air danau.
Dia menambahkan, pihaknya bersama Dinkes Kabupaten Jayapura sudah mengunjungi beberapa kampung di sekitar Danau Sentani yang terkena dampak meluapnya danau tersebut.
Sebelumnya, tercatat 24 kampung di empat distrik yang berada di pinggiran Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, terendam banjir akibat meluapnya danau itu.
Kepala BPBD Kabupaten Jayapura Sumartono mengatakan, meluapnya Danau Sentani dilaporkan sejak akhir Desember 2016, namun yang terparah awal Januari 2017 yang mencapai sekitar 50 centimeter. (*)