Jayapura (Antara Papua) - Dinas Kesehatan Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua dan Kabupaten Jayapura bersama-sama melayani warga korban banjir di Sentani, Kabupaten Jayapura, sebagai dampak meluapnya air danau Sentani, pekan lalu.
"Guna penanganan yang bersifat kegawatdaruratan untuk situasi air danau yang naik menyebabkan hampir semua kampung di Sentani, rumahnya itu terendam air," kata Kepala Seksi Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Papua, Yamamoto Sasari di Jayapura, Sabtu.
Yamamoto menjelaskan, sesuai dengan perintah langsung dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Aloysius Giyai untuk tim Crisis Center Kesehatan Provinsi untuk turun langsung ke lapangan dan berkoordinasi langsung dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul maka Dinkes Papua dan Dinkes Kabupaten Jayapura bersama-bersama untuk menangani masalah kesehatan warga korban banjir dampak meluapnya air danau Sentani.
"Dan puji Tuhan, berdasarkan pelayanan kesehatan yang kami lakukan pada Jumat (13/1) pagi hari hingga sore hari secara bersama di perkampungan di Sentani yang terkena banjir ada sekitar 100 pasien yang ditangani, dan hingga kini jumlahnya terus bertambah namun belum dihitung," ujarnya.
Menurut dia, dari 100 pasien yang ditangani dihari pertama di posko yang dibuka, ada satu pasien yang dirujuk dengan indikasi penyakit tropica ples satu dan tersyana ples satu, kondisinya sudah sangat lemah sehingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Youwari, Sentani.
Antusias warga korban banjir untuk datang ke posko pelayanan yang dibuka di Yoboi guna untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, cukup tinggi.
"Kami lihat antusias warga untuk datang mendapatkan pelayanan di posko pelayanan yang kami buka cukup tinggi, sampai kami sudah berkemas-kemas untuk pulang pada sore harinya pun warga masih terus datang untuk minta dilayani," ujarnya.
Ia menambahkan, pelayanan kesehatan yang dibuka di posko sejak pagi hingga sore hari karena kampung Yoboi, tempat dimana posko didirikan, sementara listrik tidak bisa hidup karena jaringan listrik disekitar kampung itu sudah terendam air sehingga tidak ada penerangan.
"Dengan demikian pelayanan kesehatan di posko kami buka dari pagi hari sampai sore hari saja, dan kembali lagi dilanjutkan pada besok harinya, dan besok harinya itu pelayanan kesehatan bukan hanya kami lakukan di Kampung Yoboi saja, tetapi di Kampung Ifale dan Kampung Simporo Babrongko," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Papua, Aloysius Giyai mengatakan setelah pihaknya bersama Asisten I Setda Provinsi Papua mengunjungi lokasi banjir di Yahim dan Yoboi, Kamis (12/1) malam, Dinkes Papua dan Dinkes Kabupaten Jayapura langsung membuka posko di Kampung Yoboi, malam itu.
Tercatat 24 kampung di empat distrik yang berada di pinggiran Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, terendam banjir akibat meluapnya danau itu.
Kepala BPBD Kabupaten Jayapura Sumartono mengatakan, meluapnya Danau Sentani dilaporkan sejak akhir Desember 2016, namun yang terparah awal Januari 2017 yang mencapai sekitar 50 sentimeter. (*)