Jayapura (Antara Papua) - Dinas Kesehatan Provinsi Papua membentuk tim kesehatan untuk mengawasi dan mengecek makanan yang dijual di pasar maupun toko-toko selama Lebaran 2017 guna menjamin masyarakat dalam mendapatkan produk makanan yang layak konsumsi.
Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysius Giyai di Jayapura, Jumat, mengemukakan dalam melakukan pengawasan dan pengecekan terhadap makanan yang dijual, tim tersebut bekerja sama dengan Balai Besar Pegawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Jayapura.
"Kami sudah bentuk tim pengecekan makanan selama Lebaran. Tim itu sudah melakukan pengecekan makanan kurang lebih sudah dua minggu. Tim ini dikepalai oleh dr Aron Rumainum dan koordinator pelaksana teknis di lapangan yaitu Yamamoto Sasarai," katanya.
Dia menjelaskan tim yang dibentuk itu bekerja sama dengan lintas sektor, terutama BPPOM Jayapura dan instansi terkait lainnya.
"Pengecekan makanan sudah dilakukan yakni pengecekan takjil yang dijual di pasar-pasar, penjualan makanan dan minuman di toko-toko baik di Jayapura maupun di masing-masing kabupaten di Papua," ujarnya.
Dari pengecekan makanan dan takjil yang dilakukan kurang lebih selama dua pekan, pihaknya bersama BPPOM Jayapura menemukan takjil mengandung boraks di dua daerah, yakni Kota Jayapura dan Kabupaten Nabire, namun sudah diantisipasi dan sudah diselesaikan.
"Kami mengimbau kepada seluruh Dinas Kesehatan kabupaten/kota di Papua untuk betul-betul `memback up` tim pengecekan makanan yang sudah dibentuk Dinkes Papua dan tetap siaga untuk membantu teman-teman yang merayakan Lebaran maupun pascalebaran," imbau Aloysius.
Aloysius berharap, Dinkes masing-masing kabupaten/kota di Papua siaga selama Lebaran maupun pascalebaran karena biasanya setelah lebaran ada warga yang sakit karena mungkin mengonsumsi makanan yang salah.
Selain itu, kata dia, biasanya juga pascalebaran kebanyakan warga yang sakit karena mungkin keletihan atau capai melakukan perjalanan panjang.
"Kita juga sudah lakukan koordinasi dengan semua lintas sektor dan beberapa lembaga keagamaan agar bermitra dengan Dinas Kesehatan supaya memberikan laporan segera kalau ada kejadian-kejadian di seluruh Provinsi Papua. Jangan sampai masalah terjadi kemudian tidak ada yang bertanggungjawab," ujarnya. (*)
Berita Terkait
Pemprov dorong pergub jaminan Kesehatan Orang asli Papua
Jumat, 15 November 2024 16:28
RSUD Supiori lengkapi fasilitas kesehatan untuk naik kelas
Kamis, 14 November 2024 15:09
Pemkab Tolikara: RS Igari jadi pusat layanan kesehatan masyarakat
Kamis, 14 November 2024 13:16
BPJS Kesehatan: Sistem rujukan berjenjang permudah layanan di Papua
Rabu, 13 November 2024 16:37
Penjabat Bupati Jayapura kukuhkan Forum Jayapura Sehat 2024
Rabu, 13 November 2024 2:26
Dinkes Jayapura deklarasi stop buang air besar sembarangan di 35 kampung
Rabu, 13 November 2024 2:23
Pemprov ajak warga di Papua periksa kesehatan rutin momen HKN
Selasa, 12 November 2024 21:52
Dinkes Jayapura: 14 puskesmas sudah lakukan pelayanan kesehatan digital
Selasa, 12 November 2024 21:50