Jayapura (Antara Papua) - Manajemen PT. PLN (Persero) mulai melakukan sinkronisasi Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Jayapura yang berkapasitas 50 megawatt (mw), yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 9 Mei 2017.
"Hari ini kita melakukan "first synchron" PLTMG Holtekamp setelah selesai dibangun selama 5 bulan," ujar Direktur Bisnis Regional Maluku Papua, Ahmad Rofik, di Jayapura, Kamis.
Ia menjelaskan PLTMG Jayapura merupakan satu dari program Presiden Joko Widodo untuk membangun pembangkit listrik 35.000 MW di seluruh Indonesia.
Menurutnya dengan dimulainya proses tersebut, maka keinginan PLN untuk terus meningkatkan elektrifikasi di Provinsi Papua dan Papua Barat yang kini mencapai 57 persen.
Selain PLTMG Jayapura, Rofik menyebut di Papua dan Papua Barat telah dibangun beberapa pembangkit lainnya dengan total daya mencapai 250 mw dan akan operasi tahun 2018.
"Pembangunan yang sedang berjalan seperti PLTMG di Merauke 40 MW, Biak 15 MW, Serui 10 MW, Manokwari 20 MW, Raja Ampat 10 MW, Sorong 30 MW , Fakfak 10 MW, Timika 10 MW, Jayapura peaker 40 MW, Kaimana 10 MW," kata dia.
Sementara General Manager PLN WP2B Yohanes Sukrislismono menyambut baik dengan progres pembangunan PLTMG Jayapura karena dianggapnya akan sangat membantu pihaknya untuk merealisasikan program "Papua Terang 2020".
"Pembangkit ini dikerjakan oleh konsorsium PP dan Wartsila. Pekerjaan konstruksi ini termasuk pembangkit yang dibangun dengan sangat singkat sekitar 9 bulan dan ini juga sebagai sinergi antar BUMN," katanya. (*)