Jayapura (Antara Papua) - Universitas Cenderawasih (Uncen) dengan dukungan Tunas Sawa Erma dari Grup Korindo menggelar pelatihan sehari menulis artikel di jurnal internasional.
Pelatihan penulisan artikel itu digelar di Grand Abe Hotel, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin pagi hingga petang dengan pemateri dari guru besar Universitas Indonesia, Prof DR Sudarsono Hardjosoekarto.
"Tujuannya adalah kita ingin mengajak para peserta yang merupakan dosen dari Uncen, dan beberapa dari kampus swasta untuk membiasakan diri menulis artikel di jurnal internasional, yang dapat mendukung kenaikan pangkat dan juga bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi," kata ketua panitia, Elisabeth Veronica Wambrauw, ST, MT, Ph.D
Dalam pelatihan tersebut, kata Elisabeth yang juga Ketua Jurusan Perencanaan Tata Kota Fakultas Teknik Uncen, 40 peserta dilatih agar artikel atau karya ilmiah bisa segera dimuat dalam jurnal internasional.
"Prof Sudarsono memberikan trik, bagaimana menulis artikel atau jurnal, mulai dari judul, ada unsur baru, cara mengunggah dan segera di publis oleh jurnal internasional yang tepat, bukan predator," kata Elisabeth.
Sementara itu, Prof DR Sudarsono mengatakan menulis artikel atau jurnal itu merupakan kewajiban bagi dosen, baik berangkat lektor hingga guru besar, sebagaimana aturan yang diwajibkan oleh Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
"Nah, kenyataannya adalah bahwa menulis jurnal internasional itu tidak mudah. Tapi, sangat mungkin dilakukan oleh semua dosen dan harus dilakukan," katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, dengan pengalaman menulis jurnal internasional dan juga menjadi reviewer, sangat penting untuk membagikan pengetahuan tersebut kepada rekan-rekan dosen Uncen, maupun di perguruan tinggi di Jayapura.
"Untuk itu, atas prakarsa dan kerja sama Uncen dan satu perusahaan yang bergerak di Papua, selenggarakan workshop yang sangat penting ini, pelatihan penulian artikel ilmiah pada jurnal internasional," katanya.
"Yang paling penting dan sangat mendasar adalah melakukan penelitian dengan seksama, yang baik, sesuai dengan bidang ilmu atau sesuai kompetensi, lalu ada kebaruan secara praktikal atau pun orientikal, yang bisa dikemukakan dalam artikel, dan harus memilih pada jurnal yang tepat dan baik, seusai keilmuan," sambung Sudarsono.
Mantan Sekjen DPD RI ini menambahkan jurnal yang tepat dan baik, yang sesuai dengan kriteria, antara lain, harus universal, internasional atau sesuai dengan Kemenristekdikti, harus terindeks, dan mempunyai dampak.
Sedangkan, Prihananto Setiaji ST, MT, selaku peserta mengaku senang dan bangga bisa ikut pelatihan tersebut, karena salah satu tugas dosen ada publikasi karya ilmiah dipentas internasional.
"Dengan pelatihan ini bisa membuka wawasan dan pengetahuan saya untuk membuka diri, menyiapkan publikasi internasional. Apalagi penyaji atau pematerinya atau person yang berikan pengalamannya kepada kami, dari yang paling sulit, mengatasi kesulitan hingga publikasi jurnal," katanya. (*)