Jayapura (Antaranews Papua) - Manajemen PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat (WP2B) memberikan bantuan kepada masyarakat di Kabupaten Asmat yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) senilai Rp830 juta dan diberikan dalam berbagai bentuk barang dan bahan pokok.
"Dari total bantuan tersebut, Rp50 juta berupa bahan pokok dan Rp780 juta sisanya berupa penerangan (lampu sehen) dengan jumlah sekitar 600 buah," ujar General Manager PLN WP2B Yohanes Sukrislismono di Jayapura, Kamis.
Ia menyebut bantuan penerangan tersebut langsung dipasangkan ke rumah-rumah warga yang selama ini belum tarjangkau oleh sistem kelistrikan PLN.
"Ini salah satu bentuk kepedulian PLN kepada masyarakat di Asmat dalam hal penerangan, namun kami juga akan terus berupaya melistriki masyarakat Asmat sepenuhnya," kata dia.
Menurut dia, kini masyarakat di Asmat memiliki 3 titik penerangan dengan berbahan bakar sinar matahari, sehingga masyarakat tidak perlu lagi menggunakan pelita sebagai penerangan di rumahnya.
Yohanes pun berharap dengan bantuan yang diberikan PLN dan pihak-pihak lain, wilayah di Kabupaten Asmat, khususnya yang selama ini masih terisolir, bisa meningkatkan kualitas kesehatan dan menjalankan aktifitasnya seperti biasa.
Sebelumnya Bupati Asmat Elisa Kambu menyatakan kejadian luar biasa (KLB) campak yang melanda kabupaten yang dipimpinnya itu beberapa waktu yang lalu, kini telah berakhir.
Informasi awal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat pada 16 Januari 2018, sebanyak 59 balita meninggal karena campak, terhitung sejak September 2017 hingga 15 Januari 2018. (*)