Jayapura (Antaranews Papua) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua membentuk tim khusus untuk melakukan pengkajian terhadap rencana pengangkatan tenaga honor kategori 2 (K-2) menjadi calon Aparatur Negeri Sipil (ASN) 2018.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Hery Dosinaen, di Jayapura, Senin, mengatakan pembentukan tim khusus ini guna menindaklanjuti rencana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) yang akan memprioritaskan rekruitmen calon ASN untuk tenaga pendidikan dan kesehatan.
"Pembentukan tim kajian ini untuk menyampaikan kepada MenPAN-RB tentang langkah-langkah apa yang harus diambil dan diperuntukan bagi pegawai di Papua," katanya.
Menurut Hery, sebagaimana instruksi MenPAN-RB, pihaknya mencoba mengkaji dan membahas lagi sambil menunggu kebijakan selanjutnya dari penjabat sementara gubernur seperti apa Papua yang harus diakomodir.
"Sebab sudah banyak anak-anak Papua selama belasan tahun terakomodir menjadi K-2 dan hingga kini belum diangkat juga menjadi pegawai atau ASN," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri PAN-RB Asman Abnur mengatakan harapan guru honorer K2 untuk menjadi calon ASN makin terbuka lebar tahun ini, di mana KemenPAN-RB akan memprioritaskan rekrutmen calon ASN untuk tenaga pendidikan dan kesehatan.
Terbuka kemungkinan untuk memprioritaskan K2 sebagai calon ASN meskipun tetap harus menjalani tes terlebih dahulu.
KemenPAN-RB sedang mendata lagi honorer K2 bekerjasama dengan Kemendikbud, pasalnya dari laporan yang masuk, ada honorer K2 yang semestinya sudah diangkat tapi ternyata digantikan oleh orang lain.
Termasuk pula menginventarisasi terlebih dahulu tenaga honorer K2 yang belum diangkat tersebut masih mengajar di sekolah atau tidak. (*)