Timika (Antaranews Papua) - Pemahaman kehalalan vaksin campak-rubella dinilai menjadi penyebab utama terhambatnya pelaksanaan imunisasi Measles Rubella dan Polio (MRP) di Kabupaten Timika, Provinsi Papua.
Kepala Puskesmas Timika Jaya, dr Moses Untung di Timika, Sabtu, mengatakan, imunisasi MRP memang hampir di semua daerah di Kabupaten Mimika mendapat kendala.
Moses menyampaikan hal itu kepada tim Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) ketika mengecek perkembangan pelaksanaan imunisasi campak, rubella dan polio di Puskesmas Timika Jaya.
"Saya pikir kita tidak bisa cenderung melemparkan masalah ke siapa-siapa karena memang kesalahan kita terutama dalam mengantisipasi," ujarnya.
Menurut dia, pada Minggu (26/8) Sekretaris Dinkes memanggil semua institusi untuk mengevaluasi kinerja terkait imunisasi ini.
"Kami menyampaikan permasalahan bahwa isu kehalalan ini sangat berperan penting, karena sasaran kami untuk sekolah itu hampir 30 persen sasaran anak sekolah yaitu Yayasan Sekolah Islam," ujarnya.
Moses menjelaskan bahwa semua sekolah itu mengajukan surat penundaan imunisasi campak, rubella dan polio.
"Bahasanya penundaan tetapi sebenarnya penolakan, itu bahasa halusnya penundaan," ujarnya.
Mungkin Minggu depan, kata dia, akan ada pertemuan lebih lanjut yang melibatkan Sekda, Dinas Pendidikan Mimika, MUI, FKUB, dan Dinas Kesehatan yang kemudian bagaimana menekan penolakan itu.
"Karena kan yang menolak ini bukan orang tua, tetapi sekolah sendiri yang menolak, beda kalau orang tuanya yang menolak itu kan hak pribadinya, tetapi ini institusi yang kemudian menolak," tambah dia.
Berita Terkait
Indonesia-PNG perkuat kerja sama untuk kelola perbatasan
Minggu, 12 Mei 2024 3:53
Pemkab Jayapura anggarkan Rp2 miliar pembangunan gereja daerah 3T
Sabtu, 11 Mei 2024 19:07
KKP: Biak berpotensi pemasok ikan tuna untuk program makan gratis
Sabtu, 11 Mei 2024 19:04
Pemkab Puncak: Asrama mahasiswa membantu tingkatkan kualitas pendidikan
Sabtu, 11 Mei 2024 18:00
PT PLN Papua sebut tersisa 112 desa belum teraliri listrik
Sabtu, 11 Mei 2024 17:38
Satgas Pamtas RI-PNG manfaatkan bunga lavender jadi obat nyamuk
Sabtu, 11 Mei 2024 17:37
Kasatgas Humas Damai Cartenz ungkap anak buah Osea Boma bunuh Danramil Aradide
Sabtu, 11 Mei 2024 16:27
Disdik Biak: Penerimaan Peserta Didik Baru 15 sekolah secara daring
Sabtu, 11 Mei 2024 12:42