Jakarta (Antaranews Papua) - KM Sabuk Nusantara 39 terhempas sejauh 60 meter dari dermaga hingga berada di atas Pelabuhan Weni, Pantoloan, akibat hempasan tsunami yang terjadi bersamaan dengan gempa 7,4 skala Richter di Palu, Sulawesi Tengah, pada Sabtu (28/9).
Kepala Kesekretarian Perusahaan Pelni Ridwan Mandaliko kepada Antara di Jakarta, Sabtu membenarkan kejadian tersebut.
"Kapal KM Sabuk Nusantara 39 sedang sandar, namun akibat gempa tergeser dari posisi semula hingga 60 meter ke daratan," katanya.
Akbatnya dermaga tempat sandar juga mengalami kerusakan.
Namun, Ridwan memastikan seluruh anak buah kapal (ABK) yang berjumlah sekitar 29 orang selamat.
Alhamdulillah kru semua di atas kapal tidak ada yang terluka, selamat semua, termasuk warga sekitar yang rumahnya saat ini berada di samping-samping kapal tidak ada yang menjadi korban karena sudah menyelamatkan diri, katanya.
Pada saat kapal tersebut bergeser, lanjut dia, kru tersebut masih berada di dalam kapal dan belum sempat mengangkut penumpang.
"Belum berlayar, masih menunggu belum ada menaikkan barang," katanya.
Terkait evakuasi kapal, Ridwan mengatakan masih akan mengecek kondisi di lapangan dengan mengirimkan sejumlah personel dari Jakarta.
Menurut catatan, kapal Sabuk Nusantara 39 semula beroperasi di wilayah Tanjung Pinang. Sesuai penugasan tahun 2018, kapal ini akan dimutasi ke daerah Tahuna, Sulawesi Utara yang kemudian akan dikelola pihak swasta.