Timika (Antaranews Papua) - Aparat Kepolisian Resor Mimika, Papua, akan membantu mencari keberadaan delapan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Timika yang kabur sejak Jumat (9/11) siang.
Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto di Timika, Kamis, mengatakan akan mengerahkan anggotanya untuk mencari keberadaan delapan warga binaan Lapas Timika kemudian dibawa kembali ke Lapas guna menjalani proses hukum kasusnya.
"Kami akan membantu sepenuhnya pihak Lapas," kata AKBP Agung.
Kapolres menyayangkan kasus kaburnya warga binaan mengingat kasus seperti itu sudah berulang-ulang kali terjadi di Lapas Timika.
Sejak awal, katanya, kepolisian setempat membuka pintu kepada pihak Lapas untuk diberikan bantuan personel membantu pengamanan ratusan tahanan dan narapidana yang menghuni Lapas Timika yang berlokasi di Kampung Naena Muktipura-SP6, Distrik Iwaka tersebut.
"Dari awal kita sudah sampaikan apabila membutuhkan bantuan tenaga, tolong disampaikan ke kami. Kalau ada permohonan bantuan personel, pasti kami akan mendukung," kata AKBP Agung.
Kepala Lapas Kelas II B Timika Marojahan Doloksaribu mengatakan delapan warga binaan itu kabur dengan menggunting kawat dan selanjutnya melompat melalui tembok belakang dengan bantuan tali yang terbuat dari kelambu nyamuk.
"Sampai sekarang belum satupun yang kami amankan. Kami sudah sebarkan staf untuk mencari keberadaan mereka," kata Doloksaribu.
Delapan warga binaan yang kabur tersebut atas nama Anis Rahanau, Andrio Balriyanan, Simon Petrus Mantly, Suwardi, Nursalam Lanusu, Stefanus Kemong, Laurensius Werbitu dan Wensislaus Karubun.
Beberapa waktu lalu, pihak Lapas Timika telah membangun tembok dari bagian belakang hingga bagian depan kompleks Lapas untuk mencegah kaburnya warga binaan.
Meski pengamanan sudah semakin diperketat dengan penambahan personel sipir sebanyak 20 orang, namun kasus kaburnya warga binaan kembali terjadi di Lapas Timika.
Berita Terkait
Satpol PP Mimika rutin gelar operasi penertiban selama puasa Ramadhan
Selasa, 19 Maret 2024 13:49
Karantina Papua Tengah tahan seekor walabi tanpa dokumen resmi
Selasa, 19 Maret 2024 11:16
DPKH Mimika periksa babi yang konsumsi saat parade paskah
Selasa, 19 Maret 2024 11:14
DPKH Mimika sebut 6.000 ekor babi mati akibat virus ASF
Senin, 18 Maret 2024 19:18
DPKH: Produksi telur di Mimika 13.000 ton per hari
Senin, 18 Maret 2024 18:40
Dinas Ketahanan Pangan Mimika siapkan peta kerawanan pangan
Senin, 18 Maret 2024 17:44
Tokoh masyarakat Mimika: Tas noken simbol perlindungan Suku Amugme
Senin, 18 Maret 2024 14:09
Pemkab Mimika: Parade Paskah 2024 melibatkan 15.000 umat
Senin, 18 Maret 2024 14:06