Koordinator Teknis UNBK di Mimika, Abraham Letsoin, Sabtu, mengatakan jumlah sekolah yang menyelenggarakan UNBK di Mimika tahun ini sebanyak 57 sekolah dengan jumlah peserta sebanyak 5.056 siswa.
Perincian sekolah yang menyelenggarakan UNBK di Mimika yaitu SMK sebanyak 20 dari 24 SMK, SMA 12 sekolah dari 19 SMA dan SMP baru 25 sekolah.
"Untuk tingkat SMK dan SMA sudah lebih dari 80 persen yang menyelenggarakan UNBK. Kami memastikan tahun 2020 seluruh SMK di Mimika sudah bisa menyelenggarakan UNBK. Untuk tingkat SMA dan SMP kami terus mendorong sekolah untuk menyelenggarakan UNBK. Hanya saja persoalannya, ada banyak sekolah berada di pedalaman yang tidak bisa mengakses internet, belum lagi soal minimnya fasilitas komputer dan sarana penerangan listrik," kata Abraham.
Ia menyebut terdapat tiga sekolah dengan jumlah peserta UNBK terbanyak di Mimika yaitu SMK Negeri 1 Mimika dengan jumlah peserta 314 siswa, SMA Negeri 1 Mimika dengan jumlah peserta 375 siswa dan SMP Negeri 2 Mimika dengan jumlah peserta UNBK sebanyak 408 siswa.
Ujian Nasional tingkat SMA yang akan digelar serentak mulai Senin (1/4), sekolah penyelenggara UNBK di Mimika yaitu SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 4, SMA Negeri 5, SMA Negeri 6, SMA Advent, SMA YPPK Tiga Raja, SMAK Santa Maria, SMA Integral Hidayatullah, SMAK Santo Ignatius, SMA Kristen Shining Star dan SMA Taruna Dharma.
"Kami yakin sekolah-sekolah penyelenggara UNBK sudah siap semua. Proses sinkronisasi soal ujian dari server pusat ke server lokal sudah dilakukan sejak Jumat (29/3) dan hari ini terakhir. Untuk fasilitas dan lainnya tidak ada kendala sebab kami sudah melakukan simulasi. Kami berharap saat pelaksanaan UNBK tingkat SMA tidak ada hambatan jaringan internet maupun pemadaman listrik. Saat pelaksanaan UNBK tingkat SMK baru-baru ini sama sekali tidak ada hambatan selama empat hari pelaksanaan UNBK," kata Abraham.
Mengingat fasilitas komputer yang masih terbatas, pelaksanaan UNBK tingkat SMA di hampir semua sekolah terpaksa berlangsung dalam tiga sesi. Sesi pertama dimulai pukul 07.30 - 10.00 WIT, sesi kedua dimulai pukul 10.30 - 14.00 WIT dan sesi ketiga dimulai pukul 14.30 -18.00 WIT.
"Hampir semua sekolah memang masih kekurangan fasilitas komputer sehingga pelaksanaan UNBK dibagi dalam tiga sesi. Pada prinsipnya itu sudah memenuhi syarat melaksanakan UNBK sebab standarnya yaitu satu unit komputer digunakan oleh tiga siswa," jelas Abraham.
Semua sekolah penyelenggara UNBK di Mimika, katanya, menggelar UNBK dengan sistem online. Peserta langsung mengakses soal ujian setelah server UNBK di Pusat dibuka pada pukul 07.20 dan selanjutnya harus melakukan registrasi token untuk bisa mengakses soal ujian nasional.
Penyebab utama sebagian besar sekolah di Mimika baru bisa menyelenggarakan UNBK tahun ini seperti SMA Negeri 1 Mimika dan SMK Negeri 1 Mimika yang merupakan sekolah rujukan berstandar nasional lantaran keterbatasan sarana dan prasarana terutama fasilitas komputer, ketersediaan jaringan internet dan ketersediaan daya listrik yang cukup besar di setiap sekolah penyelenggara.
Salah satu sekolah penyelenggara UNBK tingkat SMA yaitu SMA Ketolik Santo Ignatius Timika.
Kepala SMA Katolik Santo Ignatius Timika, Yohanes Babtis Kerubun mengatakan sekolahnya sudah tiga tahun menyelenggarakan UNBK dengan menumpang pada fasilitas laboratorium komputer milik SMK Katolik Tunas Bangsa Timika.
"Kami menumpang di SMK Tunas Bangsa sebab sekolah kami belum memiliki lab komputer. Peralatan komputer memang sudah ada, tapi untuk sementara waktu disimpan di SMK Tunas Bangsa," ujarnya.
Di sekolah tersebut, peserta UNBK hanya berjumlah 10 siswa, lima diantaranya merupakan putra-putri asli Papua. Sementara di SMA Negeri 1 Mimika, pihak sekolah menyiapkan 125 unit perangkat komputer untuk penyelenggaraan UNBK yang diikuti 375 siswa. Mengingat fasilitas komputer yang terbatas, pelaksanaan ujian dibagi dalam tiga sesi.
Kepala SMA Negeri 1 Mimika Soro' Bato Sau mengatakan perjuangan untuk bisa menyelenggarakan UNBK di sekolahnya cukup panjang. Selama tiga tahun SMA Negeri 1 Mimika mencicil membeli laptop dari sumber dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dimana setiap tahun membeli lima laptop. Pada 2018, SMA Negeri 1 Mimika juga mendapat bantuan 22 unit laptop dari Kemendikbud.
Guna mencukupi kebutuhan fasilitas komputer (laptop) mengingat jumlah peserta UN sangat banyak maka pihak SMA Negeri 1 Mimika menggelar rapat dengan orang tua siswa. Para orang tua siswa sangat mendukung agar SMA Negeri 1 Mimika bisa menyelenggarakan UNBK melalui pemberian dana Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP).
"Uang yang kami terima dari orang tua siswa berupa SPP itu digunakan untuk membelanjakan 80 unit laptop ditambah delapan server. Itu semua bersumber dari uang orang tua siswa. Mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, kalau sekolah ini ingin tetap eksis maka orang tua siswa harus mendukung," kata Soro'.
Pihak sekolah terpaksa menyewa generator listrik dengan daya 18.000 KWH pihak ketiga untuk mengantisipasi terjadi pemadaman listrik selama penyelenggaraan UNBK

Mayoritas SMA-SMK di Mimika sudah bisa gelar UNBK


Koordinator Teknis UNBK di Mimika, Abraham Letsoin. (ANTARA News Papua/Evarianus Supar)
Untuk tingkat SMK dan SMA sudah lebih dari 80 persen yang menyelenggarakan UNBK. Kami memastikan tahun 2020 seluruh SMK di Mimika sudah bisa menyelenggarakan UNBK. Untuk tingkat SMA dan SMP
Timika (ANTARA) - Mayoritas sekolah jenjang SMA dan SMK di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua sudah bisa menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).