Jakarta (ANTARA) - Indonesia menyuarakan konsep Pacific One Destination atau Destinasi Satu Pasifik sebagai upaya mewujudkan pariwisata berkelanjutan di dalam kawasan Pasifik, dalam ajang forum Pacific Exposition 2019 yang digelar di Selandia Baru.
Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu pagi, menjelaskan sektor pariwisata dapat menciptakan peluang baru yang bisa dikerjakan bersama.
Arief mengemukakan hal tersebut di hadapan delegasi negara-negara Pasifik dalam forum Pacific Exposition 2019, di Auckland, Selandia Baru, Jumat (13/7).
Pacific Exposition merupakan pameran dagang, investasi dan pariwisata untuk negara-negara di Pasifik yang diinisiasi Indonesia dan didukung sepenuhnya oleh Selandia Baru dan Australia.
Arief Yahya menyatakan bahwa konsep tersebut telah dijalankan oleh negara-negara di kawasan lainnya, di mana mereka bersatu, berkolaborasi, dan membuat paket wisata bersama.
Ia memberi contoh Uni Eropa yang menawarkan visa tunggal, kemudian negara-negara di Amerika Latin, atau negara-negara kawasan Skandinavia.
"Maka ASEAN juga perlu melakukannya, mengembangkan paket produk destinasi bersama, promosi bersama, baik B to B, maupun G to G, antarnegara Asia Tenggara, termasuk sampai membangun SDM standar ASEAN," kata Arief Yahya.
Ia menyatakan bahwa Pacific One Destination sangat penting sebagai brand holistik yang mencerminkan esensi keaslian wilayah, mewakili nilai umum yang dapat dirasakan para pelancong yang berkunjung ke kawasan Pasifik.
“Mempromosikan merek Pacific One Destination dapat menjadi solusi dalam membentuk masa depan pariwisata berkelanjutan di kawasan Pasifik," kata Arief Yahya.
Ia mengutarakan harapannya agar tindak lanjut segera dari forum ini, termasuk membangun strategi sebagai terobosan baru mewujudkan cita-cita bersama di sektor pariwisata.
Kerja sama antar negara-negara Pasifik ini, lanjutnya, akan mencerminkan kerja sama internasional yang konstruktif di kawasan yang akan membantu mencapai tujuan untuk mempromosikan industri pariwisata.
Arief Yahya menjelaskan pariwisata tidak mengenal batas, sehingga nantinya juga dapat membentuk kesempatan baru yang ia sebut TTI (Tourism, Trade and Investment).
"Pariwisata menjadi pintu masuk untuk menarik perdagangan dan investasi," ucapnya.
Berita Terkait
48 BUMN promosikan produk terbaiknya di Pacific Exposition 2019
Senin, 15 Juli 2019 18:37
Kemendag: Pacific Exposition 2019 hasilkan 70,03 juta dolar AS
Minggu, 14 Juli 2019 22:51
Selandia Baru dukung penuh Indonesia melalui Pacific Exposition 2019
Minggu, 14 Juli 2019 20:41
123 perusahaan berpartisipasi dalam Pacific Exposition 2019 di Auckland
Jumat, 12 Juli 2019 21:36
Pacific Exposition 2019 resmi dibuka Menlu dengan pukulan tifa
Jumat, 12 Juli 2019 13:39
Dubes: Pasific Exposition tingkatkan nilai perdagangan bilateral Indonesia
Jumat, 5 Juli 2019 17:10
20 negara kawasan Pasifik akan ikut Pacific Exposition 2019
Senin, 1 Juli 2019 16:57
Pemprov Papua siap mengikuti Pameran Pacific Exposition 2019
Senin, 1 Juli 2019 16:56