Asmat (ANTARA) - Blue Forests, lembaga pelestari ekosistem mangrove di Indonesia akan memperingati hari mangrove sedunia (international mangrove day) pada 26 Juli 2019 di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.
Selain Asmat, perayaan international mangrove day juga akan dilaksanakan di Kabupaten Mimika.
Koordinator Mangrove Co-Management Asmat Wahyudin Opu mengatakan bahwa tujuan perayaan hari mangrove sedunia ialah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mangrove bagi kehidupan.
“Tema besar pada perayaan tahun ini adalah Mangrove Untuk Negeri,” kata Opu di Agats, Selasa (23/7).
Ia mengatakan tema tersebut diangkat dengan harapan warga Asmat dan Mimika khususnya bisa lebih menggaungkan lagi manfaat ekosistem mangrove di semua lini kehidupan seperti ekonomi, ekologi maupun sosial.
Perayaan hari mangrove sedunia di Asmat akan dipusatkan di Kampung Yepem, Distrik Agats. Rangkaian kegiatannya antara lain sosialisasi manfaat mangrove, aksi bersih sampah di pesisir hutan mangrove, dan lomba identifikasi nama lokal mangrove.
“Di Mimika akan dipusatkan di pesisir Kokonao. Agendanya monitoring kawasan mangrove dan bersih pantai, dengan melibatkan Distrik Mimika Barat dan kelompok patrol hutan yang telah dibentuk,” ujarnya.
Opu menjelaskan bahwa Blue Forests sengaja merayakan hari mangrove sedunia di Asmat dan Mimika karena kedua kabupaten itu merupakan lokasi tumbuhnya ekosistem mangrove terluas di Indonesia.
“Dan terluas kedua di dunia setelah Sundarbans di Bangladesh dan India. Luas hutan mangrove di Asmat dan Mimika mencapai 513.900 hektar,” kata dia.
Ia menambahkan ekosistem mangrove sangat penting bagi masyarakat adat Asmat dan Mimika, karena merupakan sumber penghidupan. Warga sehari-hari mencari kepiting, udang dan ikan di wilayah yang ditumbuhi mangrove.
“Itu ditilik dari sisi ekonomi. Belum lagi manfaat dari sisi ekologi maupun sosial. Jadi manfaat ekosistem mengrove itu sangat besar bagi masyarakat,” ujarnya. (*/adv)