Bandung (ANTARA) - Rumah Zakat sebagai lembaga filantropi yang mengelola zakat, infak, sedekah, serta dana sosial lainnya melalui program-program pemberdayaan umat, mengirimkan lima tim relawan ke Wamena, Provinsi Papua, pascakerusuhan di wilayah tersebut, beberapa waktu lalu.
"Kami mengirikan lima tim relawan yang kini telah tiba di Wamena. Di sana para relawan menyalurkan bantuan logistik untuk warga dan juga mendirikan dapur umum," kata CEO Rumah Zakat Nur Efendi di Kota Bandung, Senin.
Selain mengirimkan lima tim relawan, kata Efendi, Rumah Zakat juga menerjunkan 20 orang untuk membantu para pengungsi di Sentani, Jayapura.
"Para relawan berkoordinasi dengan TNI dan juga pihak-pihak terkait dalam upaya membantu warga Wamena. Sebab kami harus terus waspada agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan," kata Efendi.
Ia mengatakan adapun kebutuhan mendesak yang diperlukan warga Wamena adalah bahan pangan, keperluan bayi, obat-obatan, selimut dan pakaian, serta hygiene kit.
"Warga di sana karena rumahnya terbakar akhirnya mereka tidak membawa apa-apa, yang dibawa hanya pakaian yang melekat di badannya," kata dia.
Dia menambahkan Rumah Zakat juga mengirimkan tim tambahan, yakni tim medis dan tim psikososial, untuk mendampingi anak-anak di sana.
"Karena kondisinya memang sangat tidak memungkinkan untuk anak-anak lihat saat itu (saat kejadian kerusuhan) dan pengungsi paling banyak itu anak-anak dan lansia," kata dia.
Sementara itu, dalam rangka merespons bencana gempa bumi di Ambon, Maluku, dan tragedi kemanusiaan Wamena, Papua, Rumah Zakat Action mengirimkan bantuan ke dua wilayah yang berlokasi di Indonesia bagian timur tersebut.
Adapun bentuk bantuan yang didistribusikan Rumah Zakat untuk korban gempa Ambon antara lain 10 relawan, 300 paket makanan siap saji, air mineral, serta layanan medis.
"Gempa susulan terus terjadi di Ambon, Maluku. Oleh karena itu para relawan di lokasi selalu bersiap siaga agar bila terjadi gempa yang lebih besar, kita dapat melakukan hal preventif untuk meminimalisir dampak negatifnya," ujar Nur Efendi.
Menurut Efendi untuk ke depannya para relawan akan terus melakukan distribusi bantuan logostik, pendampingan psikososial, layanan medis, serta turut melakukan pembersihan reruntuhan puing bangunan.
Sementara itu kebutuhan mendesak dari para pengungsi saat ini antara lain makanan siap saji, perengkapan khusus wanita, obat, tenda, dan perlengkapan balita.
Berita Terkait
Layanan kurban berbasis digital penting diadaptasi di masa pandemi COVID-19
Selasa, 13 Juli 2021 17:46
ACT-Rumah Zakat Kalbar sediakan makanan gratis di Posko Antem Mortem
Minggu, 10 Januari 2021 14:52
Polsek Wamena Kota tangkap pembuat minuman lokal beralkohol
Jumat, 19 April 2024 15:53
OJK beri edukasi keuangan Komunitas Muslim Wamena di Jayapura
Rabu, 27 Maret 2024 13:20
Satgas Damai Cartenz: Pembunuh aktivis perempuan diserahkan ke Kejari Wamena
Kamis, 1 Februari 2024 19:39
DPKP Biak bidik pemasaran ternak babi ke Wamena
Minggu, 21 Januari 2024 16:16
Kapolres Jayawijaya: Dua pembuat minuman beralkohol ditangkap di Wamena
Rabu, 10 Januari 2024 18:01
Satgas Pamtas RI-PNG laksanakan razia kendaraan Jalan Trans Papua
Senin, 11 Desember 2023 14:42