Jayapura (ANTARA) - PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat memberikan pendampingan psikososial bagi keluarga pegawai di Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Wamena melalui program bertajuk "Komunikasi Personal untuk Kehidupan Lebih Baik" setelah kerusuhan Wamena belum lama ini.
General Manager PLN UIWP2B Ari Dartomo di Jayapura, Kamis, mengatakan program yang dilaksanakan selama dua hari yakni 9-10 Oktober 2019 ini, merupakan kerja sama antara PLN dan Sinergy Lintas Batas, yang telah berpengalaman menangani pemulihan diri setelah kejadian yang berdampak negatif.
"Semoga kegiatan dua hari ini memberikan hal yang positif dan menumbuhkan sikap optimisme, sehingga para peserta dapat melanjutkan hidup ke arah yang lebih baik. Ini merupakan bentuk perhatian PLN kepada pegawai dan keluarga pegawai," katanya.
Menurut Ari, pascakerusuhan Wamena dua minggu lalu tersebut hingga kini PLN telah menyalurkan bantuan senilai Rp305 juta untuk masyarakat korban aksi anarki massa tersebut.
"Bantuan berupa bahan makanan, pakaian, selimut dan lain sebagainya, ini, diberikan kepada pengungsi yang berada di posko-posko tersebar di Wamena juga Jayapura," ujarnya.
Dia menjelaskan melalui PLN Peduli dan Yayasan Baitul Maal (YBM), bantuan disalurkan masing-masing senilai Rp188 juta dan Rp117 juta yang dilakukan dalam beberapa tahap.
"Lokasi pendistribusian antara lain Posko Polres Jayawijaya, Posko Kodim 1702/Jayawijaya, Posko AUIRI, Posko Lanud TNI AU Sentani, Posko Yonif 751 Raider, Posko Masjid Raya Al-Aqsa serta Posko Gedung Tongkonan Jayapura," katanya lagi.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur PLN Sripeni Inten Cahyani telah menemui keluarga pegawai di Hotel Grand Allison Jayapura pada Selasa malam (8/10).
Dalam tatap muka tersebut, Direktur PLN banyak mendengar cerita dari keluarga pegawai PLN UP3 Wamena mengenai kejadian yang dialami hingga menghanguskan kantor PLN UP3 Wamena dan mengharuskan para pegawai dievakuasi ke Jayapura.