Biak (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyediakan kapal perintis KM Sabuk Nusantara 64 untuk melayani kebutuhan angkutan laut bagi warga terdepan, terluar dan tertinggal (3T) di kepulauan Mapia, Kabupaten Supiori,Papua.
Pantauan di dermaga pelabuhan Biak, Kamis, KMl Sabuk Nusantara 64 dengan tujuan pulau terluar Mapia akan berangkat setiap dua Minggu sekali dari pelabuhan Biak.
Penumpang yang dilayani kapal Sabuk Nusantara 64 berasal dari warga pulau Supiori, terdiri warga bermukim di pulau Mapia, petugas keamanan pos terluar TNI dan dari Polres Supiori, pegawai medis kesehatan Pustu, penjaga lampu suar serta warga lainnya.
Layanan kapal perintis bagi warga 3T dengan rute tujuan pelabuhan Korido, Meosbepondi dan pulau Mapia juga menjadi kapal angkutan laut membantu distribusi hasil kebun dan perikanan masyarakat bermukim pulau Mapia.
Petugas layanan kapal S.Swabra mengatakan, layanan angkutan kapal sabuk Nusantara 64 ke pulau Mapia akan berangkat dari pelabuhan Biak pada Sabtu 23 November 2019.
"Ya dengan sesuai jadwal pada Sabtu pekan ini akan berangkat melayani angkutan warga 3T dengan rute pelabuhan laut Biak hingga pulau Mapia Kabupaten Supiori," ujarnya.
Ketersediaan layanan angkutan kapal perintis untuk warga bermukim 3T merupakan kebijakan pemerintah melalui Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Biak Fransico Olla mengatakan, pelayanan angkutan kapal laut untuk masyarakat di berbagi tujuan dari pelabuhan Biak berjalan normal setiap jadwal keberangkatan.
"Untuk rute Biak-Jayapura dan Biak-Manokwari dilayani kapal Pelni sedangkan untuk tujuan pulau Numfor dilayani kapal fery Indonesia PT ASDP dan tujuan pulau terluar Mapia dilayani kapal perintis Sabuk Nusantara," ujar Fransisco.
Hingga Kamis, pukul 17.00 WIT petugas anak buah kapal Sabuk Nusantara 64 sedang melakukan pembersihan area kapal dari kotoran untuk persiapan pemberangkatan pelayanan warga ke pulau Mapia, Kaupaten Supiori.