Jakarta (ANTARA) - Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan bahwa para terduga teroris anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap di Papua, mengaku bahwa Papua merupakan perluasan daerah perjuangan mereka.
"Mereka menganggap Papua sebagai daerah perluasan perjuangan karena mereka terdesak di berbagai daerah," kata Kombes Asep di sela-sela Seminar Nasional bertajuk Manajemen Media oleh Humas Polri di Era Disrupsi 4.0 Dalam Menghadapi Radikalisme, di Jakarta, Kamis.
Meski berada di Papua, namun para terduga teroris ini tidak lantas menjadikan Papua sebagai target aksi teror.
"Tidak ada indikasi mereka hendak melakukan (teror) di Papua," katanya.
Sebelumnya Densus 88 Antiteror menangkap tujuh terduga teroris di Jayapura, Papua, menyusul ditangkapnya terduga teroris berinisial KWN di Sentani, Jayapura, Papua.
Awalnya KWN ditangkap pada 6 Desember 2019. Tujuh lainnya ditangkap pada 7 Desember 2019. Mereka diduga anggota kelompok JAD jaringan Lampung dan Medan.
"Kelompok ini dalam jaringan JAD Lampung dan Medan. Ada delapan yang ditangkap Densus 88," katanya.
Berita Terkait
Kepala BNPT Komjen Boy: KKB masuk kategori teroris
Sabtu, 8 Oktober 2022 20:35
Panglima TNI: Penumpasan KKB Papua berlangsung jangka panjang
Sabtu, 14 Mei 2022 3:19
Polda Papua ungkap kronologis anggota Satgas Nemangkawi korban ditembak KKB
Senin, 17 Januari 2022 16:48
Pengamat UI: KKB penuhi kriteria sebagai kelompok teroris
Rabu, 17 November 2021 17:54
Mabes Polri siapkan pola baru Operasi Nemangkawi 2022
Jumat, 12 November 2021 1:58
Kapendam XVIII: Warga Maybrat takut ke kampung karena diancam KST
Rabu, 8 September 2021 18:13
Kapolda Papua: 11 tersangka teroris Merauke sudah diterbangkan ke Jakarta
Kamis, 1 Juli 2021 16:49
BNPT tak berencana bangun kantor perwakilan di Papua
Sabtu, 12 Juni 2021 15:03