Moskow (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis mengatakan bahwa Demokrat AS memakzulkan Presiden Donald Trump dengan alasan "yang dibuat-buat" untuk memutarbalikkan kemenangannya pada pemilu 2016.
Putin, yang berbicara saat konferensi pers akhir tahun, menuturkan bahwa ia berharap Trump mengikuti prosesnya dan tetap menjabat.
DPR AS pada Rabu sepakat memakzulkan Trump, namun Putin, seperti kebanyakan pengamat, menyebutkan dirinya berharap Senat Republik membuktikan bahwa Trump tidak bersalah.
"Tidak mungkin mereka ingin menghilangkan kekuasaan wakil dari partai mereka berdasarkan apa, yang menurut saya, alasan yang sungguh tidak wajar," kata Putin.
"Ini adalah kelanjutan dari pertikaian intra-politik (AS), di mana satu partai yang kalah dalam pemilu, Partai Demokrat, berupaya mencapai hasil dengan menggunakan metode dan cara yang lain."
"Mereka sebelumnya menuduh Trump berkonspirasi dengan Rusia. Kemudian faktanya tidak ada konspirasi dan bahwa itu tidak dapat menjadi dasar untuk pemakzulan. Kini mereka memimpikan (ide) semacam tekanan yang diberikan terhadap Ukraina."
Meskipun begitu Putin mengkritik Amerika Serikat secara umum atas apa yang ia sebut langkah tak bersahabat terhadap Rusia, dengan mengatakan Moskow mengadopsi kebijakan dengan melakukan hal yang sama.
Secara khusus, dirinya keberatan atas penolakan terkait usulan Moskow untuk memperpanjang pakta kontrol senjata New START, yang membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang dapat digunakan oleh kekuatan nuklir terbesar di dunia.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Krisis Ukraina: Solusi panas perang dingin yang berkelanjutan
Minggu, 27 Februari 2022 17:24
Dubes Rusia sampaikan belasungkawa atas tenggelamnya KRI Nanggala 402
Rabu, 28 April 2021 14:06
Putin akan disuntik vaksin COVID-19 Rusia Sputnik V
Senin, 28 Desember 2020 2:53
Juru bicara Presiden Vladimir Putin positif terjangkit virus corona
Rabu, 13 Mei 2020 3:54
Rusia siap tingkatkan dialog perlucutan senjata dengan AS
Kamis, 4 Juli 2019 17:09
Pemimpin Korea Kim Jong Un tiba di Rusia untuk bertemu Putin
Rabu, 24 April 2019 14:21
Medsos milik Donald Trump kumpulkan dana miliaran dolar
Minggu, 5 Desember 2021 10:14
Joe Biden dilantik sebagai Presiden AS ganti Donald Trump
Kamis, 21 Januari 2021 3:59