Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota Jayapura, Papua tengah mewujudkan layanan program kota cerdas atau smart city di Papua untuk visi pengembangan perkotaan dalam mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) beserta teknologi internet untuk mengelola aset daerah.
"Pemkot Jayapura sangat berharap perwujudan Kota Jayapura sebagai layanan smart city perlu didukung bersama. Ya, salah satunya dilakukan Bank Indonesia mulai memperkenalkan layanan transkasi non tunai QRIS (QR Indonesia Standar)," ungkap Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tommy Mano seusai melepas lomba lari 10 K color run, Sabtu.
Ia menyebut, mewujudkan kota cerdas maka asetnya meliputi sistem informasi instansi pemerintahan lokal, sekolah, perpustakaan, sistem transportasi, rumah sakit, pembangkit listrik, jaringan penyediaan air, pengelolaan limbah, penegakan hukum, dan pelayanan masyarakat lainnya.
Kota cerdas ditujukan dalam hal penggunaan informatika dan teknologi perkotaan, menurut Wali Kota Tommy Mano, untuk meningkatkan efisiensi pelayanan kepada masyarakat.
"Hal ini membuat para pejabat kota dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat dan infrastruktur kota serta memantau keadaan dan perkembangan kota untuk menciptakan kualitas hidup yang lebih baik,"harap Wali Kota Tommy Mano.
Ia mengharapkan, dengan penggunaan sensor yang terintegrasi dengan sistem pemantauan waktu-nyata, data yang dikumpulkan dari warga dan perangkat dapat diolah dan dianalisis berbagai informasi dan pengetahuan yang dikumpulkan menjadi kunci untuk mengatasi inefisiensi.
"Menjadikan Kota Jayapura sebagai kota cerdas atau smart city sudah menjadi program pemerintah kota, ya kami berharap adanya dukungan pemangku kepentingan lain seperti yang dilakukan Bank Indonesia dengan memasyarakatkan layanan QRIS melalui lomba lari," katanya.
QRIS disusun oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dengan menggunakan standar internasional EMV Co.
QRIS rencananya akan digunakan untuk mendukung interkoneksi instrumen sistem pembayaran yang lebih luas dan mengakomodasi kebutuhan spesifik negara.