Jakarta (ANTARA) - Gunung Anak Krakatau erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik sekitar 657 meter di atas permukaan laut pukul 22.35 WIB, Jumat (10/4).
Berdasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi Magma Indonesia, Kementerian ESDM, yang dikutip di Jakarta, Sabtu, erupsi tersebut terekam dalam seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm.
Aplikasi Magma Indonesia, magma.vsi.esdm.id itu juga menyebutkan aktivitas seismik ditandai dengan erupsi tremor yang terjadi terus menerus.
Berdasarkan pantauan kamera pengawas atau CCTV pada pos pemantauan Gunung Anak Krakatau, abu vulkanik berwarna hitam dan abu-abu itu bergerak ke arah timur dengan ketinggian sekitar 500 meter dari dasar kawah.
PVMBG menyebutkan tingkat aktivitas gunung yang terletak di Selat Sunda itu berada pada level II atau waspada.
PVMBG mengimbau masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua kilometer dari kawah.
Berita Terkait
BMKG: Erupsi Gunung Anak Krakatau di Lampung tidak memicu tsunami
Sabtu, 11 April 2020 9:39
BNPB: Erupsi Gunung Anak Krakatau berlangsung sampai Sabtu pagi
Sabtu, 11 April 2020 8:53
PVMBG: Suara dentuman bukan dari erupsi Anak Krakatau
Sabtu, 11 April 2020 7:54
Pos Pantau : Semburan debu vulkanik Gunung Anak Krakatau mencapai 2.000 M
Sabtu, 11 April 2020 15:22
PVMBG jelaskan keterkaitan letusan anak Krakatau dengan tsunami Selat Sunda
Minggu, 23 Desember 2018 17:26
Gempa 5,1 SR guncang Jayapura Papua
Selasa, 9 Desember 2014 0:02