Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan semangat gotong royong menentukan seberapa cepat penanganan COVID-19 di Tanah Air.
"Semangat gotong royong, kemampuan kita untuk berkolaborasi, mengesampingkan berbagai macam perbedaan dan mengedepankan tujuan bersama untuk melawan COVID-19 akan sangat menentukan seberapa cepat penanganan dan kita bisa melalui masa sulit ini," ujar Nadiem dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
Pada hari yang sama, Kemendikbud meluncurkan platform Relawan COVID-19 Nasional.
Platform tersebut menjadi sangat penting karena menghubungkan kerja berbagai relawan kemanusiaan Ditjen Dikti secara nasional dari masing-masing wilayah tugas.
Platform berbasis web itu menjadi media monitoring dan evaluasi bagi program relawan kemanusiaan Ditjen Dikti, serta membantu kegiatan preventif dan promotif penanganan COVID-19 di Tanah Air.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt Dirjen Dikti) Kemendikbud, Nizam, menjelaskan RECON didesain sebagai media manajemen relawan COVID-19, terutama relawan mahasiswa kesehatan yang sudah tergabung.
RECON juga berfungsi memfasilitasi relawan untuk dapat memberikan layanan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) serta pendampingan secara daring kepada masyarakat.
Platform itu juga dapat memfasilitasi kegiatan penelusuran orang dalam pemantauan (ODP), konsultasi dan pendampingan tenaga medis, serta menjadi media untuk meningkatkan edukasi publik terhadap pencegahan dan penanganan COVID-19.
Hal tersebut dilakukan oleh para relawan mahasiswa kesehatan dan para dokter sebagai manajer kasusnya.
"Implementasi platform ini akan lebih banyak berada di Fakultas Kedokteran yang terhubung di dalam Asosiasi Pendidikan Kedokteran Indonesia, dan adik-adik mahasiswa yang terkoordinasi melalui Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia," kata Nizam.