Kegiatan itu sebagai upaya melindungi awak media dan perusahaan pers dari penyebaran virus corona atau COVID-19.
"Ini penyemprotan yang kedua kalinya, sebagai bentuk kepedulian ACT terhadap Pers," ucap Humas ACT Sulteng, Chandra.
Sebelumnya ACT Sulteng juga melakukan penyemprotan di perusahaan-perusahaan pers termasuk LKBN ANTARA Biro Sulteng dan organisasi pers seperti Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu.
Kepala ACT Sulteng Nurmarjani Loulembah mengatakan ACT peduli terhadap awak media dan perusahaan pers, karena ACT menilai mereka yang telah bekerja setiap waktu untuk mengabarkan kepada khalayak terkait virus tersebut.
“Jurnalis itu setiap waktu bekerja di tempat-tempat umum, dan mereka itu sangat rentan tertular virus corona. Olehnya kami ACT Sulteng juga akan melakukan penyemprotan desinfektan di kantor-kantor media, termasuk membantu kebutuhan mereka lainya,” ujar Nani sapaan akrab Nurmarjani Loulembah.
ACT Sulteng juga melakukan penyemprotan disinfektan di fasum dan fasos termasuk di tempat-tempat ibadah di Kota Palu dan tetap berkoordinasi dengan pihak terkait.
Menurut Nani sapaan akrabnya bahwa penyemprotan disinfektan itu sebagai salah satu mitigasi yang tepat agar penyebaran virus mematikan itu tidak menyebar lebih luas di tengah masyarakat.
Untuk menyukseskan aksi mitigas itu, Nani mengajak para donator, mitra/korporat, komunitas, DKM Masjid untuk bersama-sama berkontribusi dengan spirit kedermawanan untuk suksesnya aksi kemanusiaan tersebut.
"Pada kesempatan ini, kami keluarga besar ACT akan mengambil peran. Apa yang kita rasakan saat ini adalah sebuah musibah global dan musibah nasional yaitu bencana COVID-19," sebutnya.
Selain itu, ACT Cabang Sulteng juga telah membagikan lima ratusan paket makanan secara gratis kepada keluarga pra-sejahtera di Kota Palu.
Nurmarmarjani mengatakan pembagian paket makanan dalam Operasi Pangan Gratis (OPG) ini adalah bentuk kepedulian ACT berkaitan dengan adanya pandemi COVID-19 yang efeknya sangat luar biasa dirasakan oleh masyarakat.
“Terima kasih kepada para donatur dan mitra yang sudah bekerja sama dengan kami, sehingga program ini bisa berjalan dengan lancar,” katanya.
Sasaran program itu adalah pekerja informal yang hanya bergantung pada pendapatan harian dan masyarakat pra-sejahtera.
