Vatican City (ANTARA) - Paus Fransiskus mendesak rakyat Lebanon untuk bekerja sama dan menciptakan koeksistensi atau hidup berdampingan dengan "bebas dan kuat" setelah ledakan dahsyat yang menghancurkan pelabuhan Beirut.
Ia menyampaikan imbauan tersebut dalam khotbahnya di Lapangan Santo Petrus, Minggu, saat beberapa tokoh Lebanon menyerukan pemberontakan berkelanjutan untuk menggulingkan para pemimpin mereka dan pemimpin Gereja Maronit terkemuka di negara itu mengatakan kabinet harus mengundurkan diri.
"Bencana Selasa lalu memanggil semua orang, dimulai dengan rakyat Lebanon, untuk bekerja sama demi kebaikan bersama negara tercinta ini," kata Fransiskus.
Dia mengatakan, koeksistensi budaya di daerah itu menjadi jauh lebih rapuh akibat ledakan itu.
"Tetapi saya berdoa agar, dengan pertolongan Tuhan dan partisipasi tulus semua orang, koeksistensi ini bisa terlahir kembali dengan bebas dan kuat," ujar dia.
Politik Lebanon yang terpecah rentan terhadap campur tangan asing yang telah lama memicu krisis domestik.
Kelompok Hizbullah yang didukung Iran yang kuat, sekutu dekat Suriah, telah berperang beberapa kali dengan Israel dan ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat dan negara-negara Teluk yang merupakan sekutu AS.
Paus telah mengirimkan sumbangan sebesar 250.000 euro (Rp4,3 miliar) kepada Gereja di Lebanon untuk membantu para korban ledakan yang menewaskan 158 orang dan melukai lebih dari 6.000 orang.
Ledakan itu juga menghancurkan beberapa bagian kota dan memperparah krisis politik dan ekonomi selama berbulan-bulan.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
PLN Papua: 43 personel amankan listrik untuk ibadah Katolik di Vanimo
Minggu, 8 September 2024 16:35
Masyarakat perbatasan di Papua antusias sambut kedatangan Paus di Vanimo
Minggu, 1 September 2024 3:45
Pemprov Papua: 200 umat Katolik dijadwalkan hadiri ibadah ke Vanimo
Jumat, 23 Agustus 2024 11:56
Imigrasi Jayapura: Permohonan surat perjalanan lintas batas meningkat 20 persen
Kamis, 8 Agustus 2024 11:34
Paus Fransiskus bertemu Kardinal Angelo Becciu yang dipecat
Jumat, 2 April 2021 7:26
Paus Fransiskus doakan Indonesia menyusul aksi teror bom di gereja Makassar
Senin, 29 Maret 2021 17:50
Paus Fransiskus: 10 tahun perang Suriah dorong upaya perdamaian
Senin, 15 Maret 2021 14:39
Paus Fransiskus desak junta militer Myanmar bebaskan tahanan politik
Senin, 8 Februari 2021 18:49