Jayapura (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengungkapkan selama pandemi COVID-19 pada Juli 2020 tidak terdapat ekspor ke negara tetangga Papua Nugini.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Papua Bambang Wahyu Ponco Aji di Jayapura, Kamis, mengatakan hal ini terkait dengan penutupan aktivitas lintas batas negara baik dari Indonesia ke Papua Nugini (PNG) maupun sebaliknya pada Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw yang terletak di Kota Jayapura, Provinsi Papua sejak 31 Januari 2020.
"Ekspor Papua pada Juli 2020 tercatat senilai 107,92 juta dolar AS atau menurun sebesar 43,9 persen dibanding bulan sebelumnya yang senilai 192,36 juta dolar AS di mana dilihat dari jenisnya, ekspor Papua pada bulan ini hanya berupa ekspor nonmigas senilai 107,92 juta dolar AS," katanya.
Menurut Bambang, ekspor terbesar berasal dari Pelabuhan Amamapare yaitu senilai 99,23 juta dolar AS atau 91,95 persen dari total ekspor Papua, secara kumulatif, total ekspor Papua pada Januari-Juli 2020 adalah senilai 516,76 juta dolar AS atau menurun sebesar 8,09 persen dibandingkan total ekspor Januari-Juli 2019 yang senilai 562,26 juta dolar AS.
"Ekspor bijih tembaga dan konsentrat (HS26) pada Juli 2020 senilai 99,2 juta dolar AS, ekspor kayu dan barang dari kayu (HS44) senilai 4,92 juta dolar AS dan ekspor golongan nonmigas lainnya senilai 3,8 juta dolar AS, namun tidak terdapat ekspor golongan ikan dan hewan air Lainnya (HS03) pada bulan ini," ujarnya.
Dia menjelaskan ekspor golongan bijih tembaga dan konsentrat (HS26) berasal dari PT. Freeport Indonesia dan dimuat di pelabuhan Amamapare di Kabupaten Mimika.
"Jika dilihat dari provinsi asal, ekspor dari Provinsi Papua hanya berupa ekspor non migas
yang senilai 112,02 juta dolar AS di mana barang ekspor dari Provinsi Papua ini dimuat di pelabuhan se-Provinsi Papua senilai 107,92 juta dolar AS," katanya lagi.
Dia menambahkan sedangkan sisanya senilai 4,07 juta dolar AS dimuat di Pelabuhan Tanjung Perak, 0,02 juta dolar AS dimuat di Pelabuhan Tanjung Priok, dan 0,01 juta dolar AS dimuat di Bandara Soekarno Hatta.