Jakarta (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) menyatakan pandemi COVID-19 merupakan momentum bagi kaum muda untuk mengasah serta menumbuhkan jiwa kemanusiaan melalui cara-cara yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini.
"Pandemi ini merupakan kondisi yang membuka wacana baru, membuka pandangan baru di mana relawan tidak hanya berada di lokasi bencana, mengangkat korban ataupun mendistribusikan bantuan untuk keluarga korban. Namun lebih dari itu," kata Kepala Divisi Palang Merah Remaja (PMR) dan Relawan PMI Pusat Exkuwin saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan selama ini cara untuk menumbuhkan jiwa kerelawanan seseorang ialah dengan keharusan berada di lokasi bencana dan masyarakat menyebut mereka sebagai relawan, namun kondisi saat ini membuat setiap orang dapat belajar dari pandemi COVID-19.
Hal itu seharusnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang termasuk para kaum muda di mana mereka memiliki peranan yang cukup vital dalam mengembangkan, menyosialisasikan serta mengimplementasikan peran-peran kemanusiaan.
Bahkan, ujar dia, hal itu dapat dilakukan dengan langkah-langkah yang berbeda dari pengertian relawan yang dikenal masyarakat pada umumnya selama ini.
Sebagai contoh ialah bagaimana generasi muda yang ahli dalam mendesain sesuatu atau cekatan dalam mengolah data, kemudian menjadikannya sebagai satu produk informasi yang bagus dan berguna untuk digunakan dalam membuat keputusan oleh para pengambil kebijakan di tengah pandemi.
Terkait hal itu, ia berharap PMR ataupun para relawan PMI agar lebih menggali dan menciptakan inovasi-inovasi ke depannya.
Sehingga, kata dia, proses pembinaan dari organisasi PMI tersebut secara keseluruhan mulai dari mengikuti pelatihan hingga implementasinya dapat dilaksanakan dalam kondisi pandemi COVID-19 dan berguna bagi orang banyak.
"Jadi kita memupuk jiwa kerelawanan mereka secara terus-menerus, tentunya kita harus memberi saluran yang tepat dengan memerhatikan protokol kesehatan," ujarnya.