"Memang benar rumah sakit milik pemda tutup karena ada tenaga kesehatan yang terjangkit virus corona baru," kata Jubir Satgas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Papua dr Silwanus Sumule di Jayapura, Minggu.
Dijelaskan, penutupan yang dilakukan itu terhadap seluruh layanan kesehatan di poliklinik kecuali IGD, kebidanan dan hemodialysis serta rawat inap.
Penutupan itu akan dilakukan hingga Sabtu (12/9) namun itu juga tergantung hasil laboratorium terkait pemeriksaan swab terhadap nakes lainnya, kata dr. Sumule yang mengaku mendapat informasi dari Direktur RSUD Biak dr Ricardo.
Penutupan itu akan dilakukan hingga Sabtu (12/9) namun itu juga tergantung hasil laboratorium terkait pemeriksaan swab terhadap nakes lainnya, kata dr. Sumule yang mengaku mendapat informasi dari Direktur RSUD Biak dr Ricardo.
Diakui, dari 21 nakes yang tertular COVID-19, tiga di antaranya dokter dan saat ini melakukan karantina mandiri karena mereka tanpa gejala atau sakit ringan.
Walaupun pelayanan di RSUD Biak tutup, kata Sumule, warga bisa mendapatkan pelayanan di puskesmas.
RSUD Biak merupakan rumah sakit yang kedua yang menutup pelayanan kesehatan akibat nakesnya positif tertular COVID-19.
Sebelumnya RS Provita di Jayapura menutup total pelayanan kesehatan akibat nakesnya positif COVID-19 namun saat ini sudah kembali beroperasi, tambah dr Sumule.
Jumlah positif COVID di Biak tercatat 168 orang, 66 orang di antaranya dirawat baik di rumah sakit maupun menjalani karantina mandiri dan 102 orang dinyatakan sembuh.