Jayapura (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Kota Jayapura Kota menyatakan situasi terkini di Jayapura, Papua, kondusif usai demo yang digelar Front Mahasiswa dan Rakay Papua di gapura Kampus Universitas Cenderawasih Bawah Abepura, Senin siang.
Kepala Polresta Jayapura Kota, AKBP Gustav R Urbinas, di Jayapura, Senin petang, mengatakan demonstrasi itu tidak mengantongi izin sehingga terpaksa dibubarkan.
"Aparat Polresta Jayapura Kota yang didukung Dalmas Polda Papua, Brimob Polda Papua dan TNI terpaksa membubarkan massa yang mengatasnaman Front Mahasiswa dan Rakyat Papua yang menggelar aksi demo penolakan Ostsus Jilid II," kata Urbinas.
Ia mengungkapkan pembubaran itu lantaran polisi telah memberikan waktu untuk mereka berorasi dengan batas waktu yang ditentukan. “Kami memberikan batas mereka orasi sampai pukul 11.00 WIT dan kami terlebih dahulu telah memberikan imbuan, namun imbuan itu tidak diindahkan, sehingga kosekuensinya yakni kami bubarkan paksa,” katanya.
Ia menyatakan, pada pembubaran paksa itu sempat terjadi pelawanan dari kelompok massa dengan melempari alat negara menggunakan batu namun pada akhirnya situasi dapat dikendalikan.
"Iya, kami sempat menahan tiga orang koordinator lapangan, namun setelah itu kami sudah pulangkan. Satu orang pendemo juga luka lecet namun sudah dirawat lalu dipulangkan,” katanya.
Demonstrasi itu tidak mendapat ijin dan menurut dia, selama pandemi virus Korona baru ini melanda, polisi tidak pernah memberikan ijin keramaian apalagi aksi yang dapat mengundang banyak orang.
“Kami sudah berikan balasan terkait penolakan tersebut sesuai undang-undang dan beberapa pertimbangan kamtibmas, karena rentan mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban umum,” katanya.