Jayapura (ANTARA) - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Keerom menyebutkan pengumuman hasil seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) formasi 2018 diumumkan lengkap dengan nilai peserta.
Sekretaris BKD Kabupaten Keerom Lambert Fonataba yang dihubungi melalui telepon selularnya di Jayapura, Jumat, mengatakan dapat dipastikan pengumuman hasil tes CASN formasi 2018, murni seluruhnya dari hasil Panitia Seleksi Nasional (Panselnas).
"Itu hasilnya dari Panselnas, tidak ada kepentingan di situ dan itu murni karena diumumkan dengan nilainya," katanya.
Menurut Lambert, yang menjadi masalah utama adalah tuntutan massa yang menginginkan kuota formasi tenaga teknis harus diisi dengan ketentuan yang sama.
"Sedangkan hal tersebut sulit dilakukan karena untuk formasi tenaga kesehatan dan pendidikan, pelamar OAP sangat kecil," ujarnya.
Dia menjelaskan jadi massa meminta kuotanya harus 80-20 sesuai dengan surat dari Panselnas, tapi karena kondisi bahwa untuk pelamar tenaga teknis tertentu, kekurangan pelamar OAP, misalnya tenaga kesehatan dan pendidikan.
Sebelumnya, aksi anarkisme massa yang tidak terima pengumuman penerimaan CASN formasi 2018 Kabupaten Keerom berakibat pada aksi pengrusakan dan pembakaran beberapa perkantoran di Distrik Arso Kota pada Kamis (1/10).
Ternyata protes yang dilakukan massa karena menghendaki kuota 385 pegawai harus memenuhi ketentuan 80 persen orang asli Papua (OAP) dan sisanya campuran.
Hasil yang diumumkan pada Kamis (1/10) sesungguhnya sudah ada sejak 3 September 2020.
Namun baru pada 30 September 2020, Pjs Bupati Keerom Ridwan Rumasukun memerintahkan untuk mengumumkan hasil tersebut karena beberapa upaya yang telah dilakukan untuk mengakomodir tuntutan para pencari kerja telah menemui jalan buntu.
Akhirnya, aksi protes atas pengumuman hasil seleksi CASN Kabupaten Keerom formasi 2018 berujung pada anarkisme dan mengakibatkan dua kantor dinas hangus terbakar yaitu Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (BPMK) setempat.