Timika (ANTARA) - Angka kematian akibat COVID-19 di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua terus bertambah, di mana pada Senin ini dilaporkan dua warga setempat meninggal dunia setelah dinyatakan positif virus corona baru itu.
Berdasarkan data Posko Kesehatan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Mimika, Senin malam, kedua pasien COVID-19 yang meninggal itu sebelumnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika dan RSUD Mimika.
Kedua pasien yang tidak disebutkan identitasnya itu diketahui warga yang berdomisili di Distrik Mimika Baru, Timika.
"Satu pasien probable yang meninggal pada Minggu (4/10) di RSMM Timika hasil pemeriksaan PCR-nya positif COVID-19. Sementara pasien yang satunya lagi hari ini meninggal di RSUD Mimika," ujar Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra.
Dengan bertambahnya dua pasien positif COVID-19 meninggal dunia itu, maka total warga Mimika yang meninggal dunia akibat COVID-19 sejak awal pandemi yaitu April hingga saat ini mencapai 21 orang.
Pada Senin ini, jumlah pasien sembuh dari COVID-19 di Mimika jauh lebih tinggi dibandingkan dengan temuan kasus baru positif.
Pasien sembuh atau yang telah menyelesaikan masa isolasinya pada Senin ini berjumlah 25 orang, sementara kasus baru positif dilaporkan sebanyak 21 orang.
Secara kumulatif, jumlah warga Mimika yang terpapar COVID-19 tercatat sebanyak 1.768 orang, pasien sembuh sebanyak 1.184 orang, sementara kasus aktif sebanyak 563 orang.
Reynold mengatakan sejak akhir Agustus hingga awal Oktober ini tercatat sudah 15 warga Mimika meninggal akibat terpapar COVID-19.
Tingginya angka kematian pasien COVID-19 di Mimika akhir-akhir ini, katanya, lantaran kondisi pasien saat datang ke rumah sakit sudah berat.
"Ya, rata-rata pasien yang datang ke rumah sakit kondisinya sudah berat. Gambaran pasien yang ada di rumah-rumah sakit di Mimika saat ini yang penuh sesak dengan pasien COVID-19 sebetulnya menggambarkan kenyataan di masyarakat bahwa orang yang terinfeksi sudah sangat banyak," ucapnya.
Hal itu juga dibenarkan oleh Direktur RSMM Timika dr Theresia Nina Noviriana.
"Pasien datang ke rumah sakit kondisinya sudah buruk, kasusnya berat, komorbitnya banyak. Rata-rata pasien yang meninggal dirawat tidak sampai seminggu. Saat datang ke rumah sakit, sudah harus dibantu dengan ventilator, yah sudah macam-macamlah," kata dia.
Saat ini, RSMM Timika menyediakan 39-40 tempat tidur pasien di ruangan isolasi khusus COVID-19.
"Kami baru buka sekitar 16-20 tempat tidur untuk isolasi pasien COVID-19, soalnya pasien non-COVID-19 juga harus kami tangani. Jangan sampai fokus kami hanya tertuju kepada pasien COVID-19, sementara yang non-COVID-19 tidak tertangani. Masyarakat kan membutuhkan pelayanan dan pengobatan, apalagi masyarakat asli Papua asal tujuh suku yang memang selama ini selalu datang berobat di RSMM," ujar Theresia.