Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Para suporter Arema yang kerap dikenal sebagai Aremania, menggelar aksi damai di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, Jawa Timur, menuntut konflik dualisme klub kesayangan mereka disudahi.
Koordinator aksi Aremania Andi Sinyo mengatakan bahwa dengan adanya konflik dualisme Arema yang telah berlangsung selama sembilan tahun, mengancam hilangnya identitas asli klub Arema, yang merupakan kebanggaan para Aremania.
"Konflik dualisme Arema telah merusak pikiran, hati, jiwa persaudaraan, dan mencoreng nama baik masyarakat Malang Raya, khususnya Aremania di pentas panggung sepak bola Indonesia," kata Andi, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.
Andi menjelaskan, pada gerakan Aremania yang tergabung dalam Make Malang Great Again (MMGA), meminta diadakannya pertemuan muka dan diskusi antara Organ Yayasan Arema, yang didirikan pada 11 Agustus 1987, dengan perwakilan Aremania.
Adapun Organ Yayasan Arema yang dimaksud adalah, semua organ yang masih aktif maupun tidak aktif, berdasarkan Surat Keputusan Menkumham tahun 2012 dengan akte notaris Nurul Rahadianti, SH nomor AHU-AH 01.06.317.
Pada akte notaris tersebut, disebutkan bahwa Pembina atas nama Darjoto Setyawan, Pengawasan bambang Winarno, Ketua Muhammad Nur, dan Bendahara Rendra Kresna. Sementara Sekretaris Yayasan Arema Mudjiono Mudjito telah meninggal dunia.
"Kami meminta Organ Yayasan Arema, turun dan menemui Aremania. Mediasi damai untuk kejelasan konflik dualisme Arema di Indonesia," kata Andi.
Selain itu, lanjut Andi, Aremania juga meminta kepada instansi pemerintahan di Kota Malang, untuk memfasilitasi, dan membantu memanggil Organ Yayasan Arema untuk melakukan mediasi damai dengan Aremania.
Ratusan Aremania yang melakukan aksi di depan Gedung DPRD Kota Malang tersebut, menyerukan Arema untuk bersatu, dan menyudahi konflik dualisme yang tak kunjung usai hingga saat ini.
Para Aremania itu mengenakan atribut lengkap berwarna biru, kebanggaan tim Singo Edan. Beberapa suporter membawa spanduk yang dibentangkan dengan tulisan "Save Yayasan Arema 1987". Aksi tersebut berlangsung kondusif.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Malang Sutiaji meminta Sekretaris Daerah Kota Malang untuk melacak yayasan tersebut. Usai dilakukan pelacakan, nantinya Pemerintah Kota Malang akan memfasilitasi pertemuan bersama Aremania tersebut.
"Mereka merindukan masa awal Arema, ini murni keinginan untuk bersatu. Nanti akan kita lacak, kita akan coba panggil," kata Sutiaji.