New York (ANTARA) -
Iran mengatakan Israel bertanggung jawab atas kematian ilmuwan nuklir terkemuka Mohsen Fakhri Zadeh.
Iran memberi tahu "indikasi serius tanggung jawab Israel" dalam pembunuhan ilmuwan nuklir Mohsen Fakhri Zadeh dan berhak untuk membela diri, tulis negara itu dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat.
"Peringatan terhadap tindakan apa pun oleh Amerika Serikat dan Israel terhadap negara saya, terutama selama sisa periode pemerintahan Amerika Serikat saat ini, Republik Islam Iran berhak untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela rakyatnya dan mengamankan kepentingannya," utusan Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi, menulis dalam surat itu, yang dilihat oleh Reuters.
Ilmuwan nuklir terkemuka Iran Mohsen Fakhri Zadeh dibunuh oleh "teroris bersenjata" di dekat ibu kota Teheran pada Jumat (27/11), seperti diumumkan Kementerian Pertahanan Iran.
Media setempat melansir bahwa Fakhri Zadeh, kepala program nuklir Kementerian Pertahanan, diserang di desa Absard, 60 km timur laut Teheran, pada sore hari.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Dubes Azad: perluasan hubungan dengan Indonesia menjadi prioritas Iran
Kamis, 31 Desember 2020 18:52
Ilmuwan nuklir terkemuka Iran Mohsen Fakhri Zadeh dibunuh dekat ibu kota
Sabtu, 28 November 2020 8:46
Iran sebut pemerintahan AS berikutnya harus tebus kesalahan Donald Trump
Minggu, 8 November 2020 21:04
Inggris, Prancis, Jerman desak Iran untuk kembali ke perjanjian nuklir 2015
Senin, 13 Januari 2020 7:54
Sekjen PBB berharap kesepakatan nuklir di Iran dapat diselamatkan
Kamis, 9 Mei 2019 12:37
Gempa 5,1 SR guncang Jayapura Papua
Selasa, 9 Desember 2014 0:02