Jakarta (ANTARA) - Gempa bumi dengan magnitudo 5.0 mengguncang wilayah Sinabang, ibu kota Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, pada Selasa dini hari namun tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan data BadanMeteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa dini hari, pusat gempa yang terjadi pada pukul 00:14 WIB itu berada sekitar 66 km baratlaut Sinabang pada kedalaman 26 km.
Menurut BMKG, pusat gempa yang terjadi di laut pada koordinat 2.97 LU dan 96.04 BT itu tidak potensi tsunami namun gempa susulan masih mungkin terjadi.
Gempa bumi kerap terjadi di Indonesia karena negara kepulauan terbesar di dunia ini terletak di jalur Cincin Api Pasifik.
BMKG mencatat setidaknya terjadi 11.573 kali aktivitas gempa bumi di Indonesia dalam berbagai magnitudo dan kedalaman selama 2019.
Aceh termasuk wilayah Indonesia yang rawan gempa. Bahkan, provinsi itu pernah dilanda gempa dahsyat dengan magnitudo 9,0 pada 26 Desember 2004.
Gempa 2004 yang berpusat di Samudera Hindia pada kedalaman sekitar 10 km dan terjadi sekitar 149 kilometer sebelah barat Meulaboh itu diikuti dengan gelombang tsunami setinggi sekitar 20 meter.
Bencana dahsyat yang menewaskan lebih dari 200 ribu orang ini tidak hanya menyisakan duka bagi rakyat Aceh namun juga bagi banyak warga masyarakat di negara-negara seperti Thailand, India, dan Sri Lanka.
Berita Terkait
BMKG: Kabupaten Keerom terjadi gempa magnitudo 5,1
Jumat, 8 November 2024 3:58
BMKG mencatat 368 gempa terjadi di Tanah Papua selama September 2024
Kamis, 3 Oktober 2024 18:51
BPBD Jayapura imbau warga tingkatkan kewaspadaan saat cuaca ekstrem
Kamis, 22 Agustus 2024 16:43
BPBD Jayapura berikan pelatihan mitigasi bencana warga Kampung Kayo Pulo
Selasa, 13 Agustus 2024 13:52
BMKG Jayapura imbau masyarakat tak mudah terpengaruh berita bohong
Jumat, 26 Juli 2024 2:40
BMKG Jayapura: Sekolah lapang gempa bumi mengedukasi masyarakat
Rabu, 24 Juli 2024 14:42
BMKG: SLG gempa bumi-tsunami tingkatkan edukasi bencana warga Biak
Rabu, 12 Juni 2024 18:42
BMKG: Gempa magnitudo 5,8 di Papua Pegunungan akibat aktivitas sesar lokal
Sabtu, 8 Juni 2024 2:39