Badung (ANTARA) - Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali yang merupakan salah satu dari enam perguruan tinggi pariwisata di bawah naungan Kemenparekraf menjalin kerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua dalam upaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) pariwisata unggul.
Kerja sama tersebut diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Direktur Poltekpar Bali Ida Bagus Putu Puja dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Yimin Weya yang turut disaksikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.
"Sumber daya manusia unggul merupakan salah satu faktor yang dapat membantu mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangan yang diterima di Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.
Ia mengatakan, hal tersebut juga sejalan dengan prioritas utama Presiden Joko Widodo untuk membangun SDM yang terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini SDM yang unggul dan dapat mengangkat potensi pariwisata dan produk ekonomi kreatif di Papua.
Menurutnya, pariwisata pascapandemi akan berubah secara fundamental pada fokus yang lebih mengutamakan kualitas dibanding kuantitas. Dengan begitu pariwisata kembali diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar dan mempercepat proses pemulihan pandemi.
"Ini adalah bentuk dari kolaborasi dan saya yakin dengan penandatanganan kesepakatan ini mudah-mudahan kita bisa mendorong kemajuan pariwisata dan ekonomi kreatif di Papua dan juga di Bali, serta membuka lapangan kerja yang lebih luas," kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Sementara itu, Direktur Politeknik Pariwisata Bali Ida Bagus Putu Puja menyampaikan apresiasi tinggi atas kehadiran Menparekraf dalam acara penandatanganan MoU antara Poltekpar Bali dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua.
"Kami sebagai salah satu perguruan tinggi dibawah naungan Kemenparekraf/Baparekraf berkomitmen dalam mengembangan SDM pariwisata Indonesia. Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah provinsi Papua yang sudah bersedia bekerja sama dengan kami untuk menjalankan komitmen tersebut," ungkapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua, Yimin Weya menjelaskan, pihaknya sangat membutuhkan kepedulian dan dukungan dari Menparekraf dan Poltekpar Bali dalam membuka jurusan parekraf serta mengembangkan berbagai potensi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Papua.
"Papua yang terbentang lebih dari 6.000 kilometer persegi dan terbagi menjadi 29 Kabupaten/Kota memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Namun, hal ini tidak sebanding dengan jumlah SDM pariwisata dan ekonomi kreatif yang tersedia di Papua. Oleh karena itu, kami sangat bersyukur dapat menjalin kerja sama yang baik," ujarnya.