Jakarta (ANTARA) - Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrome (POTADS) membagikan tips dalam merawat anak- anak yang memiliki kelainan kromosom yaitu dengan memperkuat mental di tengah cibiran masyarakat.
Pengurus inti dari POTADS Eliza Octavianti Rogi mengatakan seringkali ditemukan cibiran atau pun perundungan baik terhadap orang tua atau pun anak yang mengalami down syndrome.
"Mental orang tua harus kuat. Semakin besar anak kita tentu semakin terlihat perbedaannya. Tentu reaksi berbeda di masyarakat masih ada. Jadi kita sebagai orang tua harus merespon dengan baik. Beritahu anak kita kalau ada yang melakukan bullying itu tak perlu ditanggapi," kata Eliza dalam webinar bertajuk "Mengenal Anak Down Syndrome Lebih Dekat" yang ditulis, Minggu.
Pemberian edukasi kepada anak juga menjadi penting, hal itu dapat membantu anak memahami dan beradaptasi dengan masyarakat yang memiliki banyak reaksi terhadap sebuah peristiwa.
Sementara untuk di lingkungan sekolah, Eliza berpesan kepada guru- guru yang memiliki murid down syndrome agar para guru bisa mengedukasi dan memberi pemahaman kepada anak- anak yang memiliki kromosom normal agar tidak melakukan bullying karena kondisi yang berbeda.
"Di sekolah, Guru itu memiliki peranan penting untuk mengedukasi kalau ada loh murid-murid dengan perbedaan fisik ini. Tapi meski mereka berbeda perlakuan buruk dan bullying itu tidak boleh dilakukan," ujar Eliza.
Di samping itu, Eliza berpendapat keterbukaan menjadi penting dalam penerimaan anak down syndrome di masyarakat.
Menurutnya di masa keterbukaan saat ini, orang tua harusnya menunjukan anak- anak yang memiliki down syndrome kepada masyarakat agar hal itu terlihat normal dan bukan merupakan suatu masalah.
Tidak perlu menutupi keberadaan anak down syndrome sehingga masyarakat dapat menerima lebih baik kondisi yang berbeda itu.
"Ke tetangga itu saya tidak menutupi ya. Saya menunjukan anak saya ke mereka agar mereka juga tahu bahwa ada loh anak yang seperti ini di tengah mereka," ujar Eliza.
Eliza berharap ke depannya para orang tua dapat memiliki mental yang lebih kuat, sehingga semakin banyak anak- anak dengan down syndrome di Indonesia memiliki kesempatan untuk dipandang setara dengan anak- anak lainnya.