Timika (ANTARA) - Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Waka Polda) Papua Brigjen Pol Dr Eko Rudi mengakui, melalui program Pi Ajar, Polri hadir untuk memberikan pendidikan bagi generasi muda Papua.
"Hadirnya program Kepolisian yang dekat dengan dunia pendidikan," ungkap Waka Polda Papua Brigjen Pol Eko Rudi dalam keterangan diterima ANTARA, Minggu seusai mengunjungi taman baca Kwamki Narama Timika pada Sabtu 20 Maret 2021.
Brigjen Eko Rudi menceritakan, jika ditarik sejarah polisi dari waktu ke waktu ada namanya polisi sahabat anak, ada polisi patroli sekolah (PKS) dan juga ada Saka Bhayangkara.
"Ya, sebenarnya polisi sudah akrab dengan dunia pendidikan. Khususnya di Papua, Binmas Noken mengembangkan program tersebut dengan kearifan lokal yang dinamai program Polisi Pi Ajar," ungkapnya.
Wakapolda mengakui, konteks sebenarnya dalam Polisi Pi Ajar adalah bagaimana polisi membangun hubungan dengan generasi masa depan. Yang mudah dijangkau dan sederhana adalah anak anak.
"Obrolan polisi dengan anak anak tidak harus rumit. Dengan bahan bahan ajar yang sifatnya fun, memori anak anak akan terus indah bersama Pak Polisi. Hingga tertanam bahwa polisi ternyata sosok petugas yang menyenangkan, dan helpfull atau suka membantu,"ujarnya.
Rudi berharap program Polisi Pi Ajar terus dikembangkan karena pendidikan adalah jendela mata hati dan jendela dunia.
Tak kenal dengan dunia pendidikan, lanjutnya, akan membuat generasi muda menjadi generasi yang tidak tahu arah masa depannya.
"Pendidikan itu ternyata di sini barang mahal. Khususnya di daerah Pegunungan Tengah Papua. Kita mungkin di sini masih bisa dapatkan banyak material sekolah.Tetapi tidak bisa mudah diperoleh di Pegunungan Tengah," tutur Waka Polda Brigjen Rudi.
Maka untuk mendidik anak-anak generasi muda Papua, lanjutnya, menjadi tugas aparatlah yang memiliki fasilitas untuk bisa mengembangkan pendidikan.
"Tugas dan tanggungjawab kita untuk mengawal masa depan anak bangsa. Jadi semangatnya adalah pendidikan itu diperoleh di manapun tetapi pengaruh juga bahwa siapa yang membawa pendidikan itu akan tertanam," ungkapnya.
Rudi menjelaskan bahwa saat ini tugas Polri tidak hanya di penegakan hukum semata tetapi juga preentif maupun preventif. "Soft power policing atau soft approach policing," katanya.
Polisi, menurut Waka Polda Papua, harus menggunakan cara-cara kemanusiaan dalam menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum.
"Petugas yang memberikan keceriaan buat anak anak, ke depan saya yakin dan percaya semua Polres jajaran di Papua memiliki unit Polisi Pi Ajar," ujarnya.