Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk memperhatikan risiko keselamatan pelayaran sehubungan dampak yang ditimbulkan dari dua siklon tropis yakni Odette dan Seroja di Samudra Hindia.
BMKG pun telah mengeluarkan peringatan dini pada Jumat pagi tentang potensi dua siklon tropis tersebut menimbulkan gelombang sangat tinggi di perairan Samudera Hindia setinggi 4-6 meter.
"Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, perahu nelayan, termasuk kapal-kapal ukuran besar yang berlayar di sekitar Samudra Hindia selatan," ujar Deputi Bidang Meteorologi Guswanto dalam konferensi pers virtual yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Guswanto mengatakan keberadaan Siklon Tropis Odette dan Siklon Tropis Seroja di Samudra Hindia dalam posisi yang sejajar dan bersamaan.
Diketahui, Siklon Tropis Seroja sampai hari ini sudah berada di wilayah Samudra Hindia, dan masih aktif dengan pergerakan ke arah barat daya semakin menjauhi wilayah Indonesia.
Posisi siklon tersebut saat ini kurang lebih 18 derajat Lintang Selatan (LS), tepatnya di sebelah barat Australia. Kecepatan angin maksimum siklon tropis tersebut di pusat pusarannya berkisar 40 knot atau 75 km/jam.
Sedangkan siklon tropis Odette di Samudra Hindia tepatnya posisi 14 derajat LS dan 107 derajat BT, atau sekitar 780 km selatan barat daya dari Cilacap. Siklon Odette diperkirakan menuju pantai barat Australia.
Keberadaan dua siklon tersebut berpotensi menimbulkan dampak tidak langsung seperti gelombang tinggi, kemudian hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.
Di kesempatan yang sama, Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo menginbau para pengguna lalu lintas laut, khususnya di pesisir Barat Bengkulu, Lampung, selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Barat, khususnya di pelabuhan yang saat ini menggunakan moda angkutan laut untuk mewaspadai kondisi ini.
"Karena ada dua badai tropis yang sedang aktif, tentunya tidak boleh dianggap remeh dan disepelekan utamanya pada kapal-kapal yang akan berbahaya jika beraktifitas debgan gelombang tinggi," ujar dia.
Sebagai pamungkas, Kepala BMKG Dwikorita Karnasari menekankan agar peringatan dini tersebut dapat disampaikan kepada pengelola pelabuhan, KSO atau syahbandar, atau pelabuhan nelayan.
Selain itu, agar BMKG daerah berkoordinasi langsung dengan pihak terkait di wilayahnya dan menyampaikan peringatan dinj secara gencar ke masyarakat melalui sosial media.
"Semoga saja informasi ini dapat ditindaklanjuti, diperhatikan, dan ditindaklanjuti dengan aksi nyata di lapangan, yaitu menghindarkan masyarakat terutama para nelayan atau kapal-kapal untuk hati-hati dalam menghadapi gelombang tinggi tersebut," kata Rita.
Berita Terkait
BMKG: Seroja, siklon tropis terkuat kedua setelah siklon Kenanga
Kamis, 29 April 2021 19:38
Presiden Joko Widodo Shalat Jumat di Masjid Babul Jannah Lembata
Jumat, 9 April 2021 13:57
Siklon Tropis Seroja mulai menjauh dari wilayah Indonesia
Jumat, 9 April 2021 3:53
BMKG: Pergerakan ekor Siklon Seroja bisa berdampak ke Bali dengan NTB
Selasa, 6 April 2021 18:12
BMKG: Siklon tropis bisa timbulkan cuaca ekstrem sejumlah wilayah Indonesia
Senin, 5 April 2021 5:42
BMKG Jayapura : Suhu panas akibat El Nino diprediksi sampai Februari
Sabtu, 6 Januari 2024 22:26
Gempa bumi M 5,28 di Kabupaten Jayapura akibat subduksi lempeng PNG
Senin, 18 Desember 2023 3:50
Kapolres Keerom: Belum ada laporan dampak gempa bumi 5,3 magnitudo
Minggu, 10 Desember 2023 19:23