Timika (ANTARA) - Jenazah dua orang guru korban penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Sabtu siang dievakuasi ke Timika menggunakan penerbangan Dabi Air yang disewa Pemkab Puncak.
Dari Bandara Mozes Kilangin Timika, jenazah Oktovianus Rayo (42), guru yang bertugas di SD Jambul dan Yonathan Randen, guru yang bertugas di SMP Negeri 1 Beoga langsung dibawa ke RSUD Mimika menggunakan dua mobil ambulans diiringi ribuan warga Toraja di Kabupaten Mimika.
Ikut dievakuasi bersama jenazah kedua guru tersebut yaitu isteri dan anak almarhum Oktovianus Rayo, serta Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Beoga Junaedi Arung Salele yang selamat dari pembantaian oleh KKB.
Isak tangis warga Toraja dan keluarga korban tak terhindarkan saat jenazah kedua guru tersebut tiba di ruang jenazah RSUD Mimika, terlebih saat melihat isteri dan anak almarhum Oktovianus Rayo.
Kabag Ops Polres Mimika AKP Roberth Hitipeuw mengatakan jenazah kedua guru korban kekejaman KKB itu akan dibersihkan dan diformalin oleh petugas kamar jenazah RSUD Mimika, sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
Rencananya jenazah almarhum Oktovianus Rayo akan disemayamkan di rumahnya di kawasan Gang Tanete, Jalan Budi Utomo, Kelurahan Inauga. Sementara jenazah almarhum Yonathan Randen akan disemayamkan di rumah keluarganya di Jalan C Heatubun, Kelurahan Kwamki Timika.
"Soal kapan jenazah kedua korban akan dikebumikan, dari pihak keluarga yang menentukan," jujar AKP Roberth.
Almarhum Oktovianus Rayo, tewas tertembak oleh KKB yang mendatangi kios-nya di Kampung Julukoma, Distrik Beoga pada Kamis (8/4) pagi.
Sementara almarhum Yonathan Randen ditembak oleh KKB saat bersama Junaedi Arung Salele hendak mengambil terpal di rumah kepala sekolah SMP Negeri 1 Beoga untuk membungkus jenazah almarhum Oktovianus Rayo yang disemayamkan di Puskesmas Beoga.
Selain menembaki kedua guru itu, KKB juga dilaporkan membakar fasilitas gedung sekolah dan perumahan guru di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.