Timika, Papua (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mimika, Papua telah menyurati manajemen PT Freeport Indonesia untuk meminta bantuan oksigen medis lantaran meningkatnya pasien COVID-19 dengan kondisi berat yang dirawat di RSUD Mimika dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra di Timika, Senin, mengatakan beberapa waktu lalu dalam pertemuan pembahasan penerapan PPKM berbasis mikro di Mimika, VP Bidang Pemerintah PT Freeport Indonesia Jonny Lingga mewakili manajemen PT Freeport menyanggupi untuk membantu gas medis ke RSUD Mimika.
Meskipun saat ini juga terjadi peningkatan jumlah kasus COVID-19 di area Freeport yaitu di Tembagapura dan Kuala Kencana, namun sebagian besar karyawan yang terinfeksi hanya mengalami gejala ringan dan sedang.
"Bupati Mimika sudah menyurati PT Freeport Indonesia untuk meminta bantuan oksigen atau gas medis," kata Reynold.
RSUD Mimika diketahui telah memesan gas medis atau oksigen ke Surabaya dan Jakarta, namun untuk pengiriman sampai di Timika membutuhkan waktu berminggu-minggu, sementara cadangan yang tersedia semakin menipis.
Sesuai laporan dari Direktur RSUD Mimika dr Antonius Pasulu ke Dinkes Mimika, diketahui bahwa satu pasien yang menggunakan alat bantu ventilator membutuhkan bantuan oksigen tiga hingga empat tabung per hari.
"Kalau sehari saja ada 30 pasien yang harus dibantu dengan oksigen, maka kebutuhan satu hari sebanyak 120 tabung gas medis. Kalau dua hari sudah 300 tabung gas medis. Itu baru untuk pasien di ruang isolasi COVID-19. Bagaimana kalau jumlah pasien membludak, seperti kemarin satu hari saja ada 17 pasien yang masuk maka sudah pasti cadangan gas medis akan cepat habis," jelas Reynold.
Saat ini di Timika terdapat perusahaan yang memproduksi gas medis, namun kapasitasnya terbatas hanya mampu menghasilkan 75 tabung gas per hari.
Direktur RSUD Mimika Antonius Pasulu beberapa waktu lalu menyebut pihaknya membutuhkan cadangan 1.000 tabung oksigen untuk penanganan pasien COVID-19 dan pasien lainnya.
Terhitung mulai 2 Juli lalu, terjadi peningkatan kebutuhan penggunaan oksigen medis di RSUD Mimika dari 48 tabung menjadi 90 tabung per hari.
"Satu tabung habis hanya dalam waktu 2 jam saja. Sementara oksigen menjadi penopang kehidupan pasien COVID-19 saat saturasi mengalami penurunan. Kalau lima menit saja oksigen tidak dipenuhi, maka akibatnya bisa fatal," kata Antonius.
Berita Terkait
BPBD imbau warga Mimika antisipasi kebakaran saat musim panas
Kamis, 28 Maret 2024 23:38
Lanud Timika gelar bazar murah peringati HUT TNI AU
Rabu, 27 Maret 2024 15:18
KPK panggil Bupati Mimika Eltinus Omaleng jadi saksi sidang Tipikor
Selasa, 26 Maret 2024 19:52
DLH Mimika minta petugas kebersihan tetap koordinasi bekerja
Selasa, 26 Maret 2024 2:41
Disdik Mimika dorong beri makan siang gratis
Sabtu, 23 Maret 2024 19:51
Tokoh Pemuda Amugme-Papua ajak masyarakat menerima hasil Pemilu 2024
Sabtu, 23 Maret 2024 14:21
BPJS Kesehatan Mimika sebut obat DHP tak lagi ditanggung BPJS
Sabtu, 23 Maret 2024 14:20
Pemkab Mimika fokus tingkatkan ekonomi pada RKPD 2025
Kamis, 21 Maret 2024 19:54