Palu (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, Prof Sagaf Pettalongi MPd menyatakan bahwa Ketua Utama Alkhairaat almarhum Habib Sayyid Saggaf Bin Muhammad Aljufri memiliki jasa yang sangat besar dalam pembangunan sumber daya manusia.
"Al-Ustatz Habib Sayyid Saggaf Bin Muhammad bin Idrus bin Salim Aljufri, beliau memiliki jasa yang sangat besar dalam pembangunan SDM lewat pendidikan Islam Alkhairaat yang dipimpinnya di Sulteng dan Indonesia, khususnya di Kawasan Timur Indonesia," ucap Rektor Prof Sagaf Pettalongi, di Palu, Selasa.
Ketua Utama Alkhairaat Habib Sayyid Saggaf Bin Muhammad Aljufri meninggal dunia di Rumah Sakit Alkhairaat, di Palu, Selasa, sekitar pukul 15.50 WITA.
Habib Saggaf merupakan cucu dari Habib Idrus Bin Salim Aljufri (Guru Tua) yang merupakan salah satu tokoh pembawa Agama Islam di Kota Palu sekaligus pendiri Alkhairaat.
Habib Saggaf Aljufri yang lahir pada 17 Agustus 1937 itu, sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Alkhairaat, karena sedang sakit.
Habib Saggaf, dikenal sebagai seorang cendekiawan Islam Indonesia asal Palu.
Menurut Sagaf Pettalongi, Habib Saggaf adalah salah satu tokoh yang dihormati dalam masyarakat dan sering dikunjungi para pejabat negara untuk membahas masalah agama dan negara.
Sagaf Pettalongi mengatakan bahwa Habib Saggaf Aljufri adalah sosok ulama kharismatik dan sederhana, yang sangat peduli terhadap pembangunan sumber daya manusia.
"Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat adalah salah satu kegigihan beliau agar Alkhairaat punya Fakultas Kedokteran.," sebut Prof Sagaf.
Almarhum Habib Saggaf Aljufri sangat dicintai oleh murid-muridnya, dan masyarakat di Sulawesi Tengah serta di Indonesia, khususnya di wilayah Kawasan Timur Indonesia.
"Almarhum membangun kedekatan dengan para murid dan siapapun, beliau juga senang mendengar curahan hati para Abnaul Khairaat dari seluruh penjuru daerah, terutama yang berkaitan dengan pendidikan dan pendidikan Alkhairaat," kata Prof Sagaf.
"Kami Abnaul Khairraat sangat menghormati dan mencintai Beliau. Beliau memiliki faham dan pemikiran yang sangat moderat bahkan lewat beliau sehingga Alkhairaat menjadi garda terdepan dalam menjaga faham dan gerakan radikal di Indonesia dan Indonesia Timur khususnya," katanya.
Prof Sagaf mengaku sangat kehilangan tokoh dan figur panutan di Sulawesi Tengah. "Selamat jalan Habib semoga amal bakti mu menghantarkanmu ke surga keabadian," ungkapnya.