Lombok Barat (ANTARA) - Oknum anggota Polsek Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, Brigadir Polisi Kepala MN (38), yang menembak hingga tewas rekannya sesama polisi, Brigadir Polisi Satu HT, kini terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Kepala Polres Lombok Timur, AKBP Herman Suriyono, yang ditemui usai menghadiri pemakaman HT di Gontoran Timur, Kabupaten Lombok Barat, Selasa, mengatakan bahwa ancaman pidana untuk MN itu masih dalam proses pemenuhan alat bukti.
"Jadi sekarang kita sedang menggali fakta untuk membuat terang perbuatan pidananya, apakah pelaku ini kita terapkan Pasal 338 atau Pasal 340, tentunya ini akan terungkap dari hasil penyidikan," kata Suriyono.
Karena itu, dia meminta pengertian yang mendalam kepada masyarakat terutama keluarga korban agar mempercayakan penanganan kasus ini kepada polisi.
"Mohon agar kami diberikan waktu untuk mengungkap kasus ini dan sekarang kami sedang bekerja untuk melengkapi barang bukti yang ada," ujarnya.
Ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup itu diatur dalam pidana pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Sedangkan pasal 338 KUHP mengatur tentang pembunuhan yang ancaman pidananya paling lama 15 tahun penjara. MN telah ditahan Polres Lombok Timur dan ditetapkan sebagai tersangka.
Insiden penembakan MN kepada HT ini terjadi pada Senin (25/10), di salah satu rumah yang beralamatkan di BTN Griya Pesona Madani, Kabupaten Lombok Timur.
Berdasarkan hasil olah TKP, korban diduga tewas pada pukul 11.20 WITA, sekitar empat jam setelah salah seorang saksi menemukan jenazahnya tergeletak dengan bersimbah darah.
Dari hasil autopsi di RS Bhayangkara Mataram, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka tembak yang bersarang di bagian dada sebelah kanan. Hasil tersebut turut dikuatkan dengan temuan di TKP, yakni dua selongsong peluru yang diduga berasal dari senapan serbu perorangan SS-V2 Sabhara.
Aksi penembakan terhadap anggota Humas Polres Lombok Timur ini pun terungkap dari pengakuan pelaku. Pengakuan tersebut disampaikan MN ketika mengembalikan senapan serbu perorangan itu ke tempatnya bertugas.
Suriyono mengungkapkan, aksi MN menguasai senjata api untuk menembak korban itu terjadi saat dia piket pagi. "Ketika piket itulah, pelaku mengambil senjata dan mendatangi korban," ucapnya.
Berita Terkait
Polda Papua kejar pelaku penembakan personel Polres Puncak Jaya
Jumat, 27 September 2024 2:39
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo minta TNI-Polri kejar KKB penembak prajurit di Dekai
Jumat, 7 Juni 2024 18:26
Komnas HAM desak Polda Papua tindak tegas pelaku penembakan Polisi di Paniai
Jumat, 22 Maret 2024 17:59
Kapolda Papua: TNI/Polri kejar KKB pelaku penembakan pesawat Wings Air
Sabtu, 17 Februari 2024 18:55
Penyidik tetapkan EH tersangka penembakan anggota Polri di Dekai Yahukimo
Jumat, 19 Mei 2023 18:05
Polda minta TNI/Polri siaga pasca penembakan KKB di Puncak
Jumat, 19 Mei 2023 15:23
Polisi periksa tujuh saksi terkait penembakan anggota TNI/Polri di Ilu
Rabu, 29 Maret 2023 2:00
Evakuasi dua jenazah anggota TNI-Polri diwarnai penembakan oleh KKB
Minggu, 26 Maret 2023 10:48